kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lapan pamerkan satelit A2


Sabtu, 11 Agustus 2012 / 19:23 WIB
Lapan pamerkan satelit A2
ILUSTRASI. Tambang emas Toka Tindung?oleh PT Archi Indonesia di Minahasa, Sulawesi Utara.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

BANDUNG. Penutupan RITech Expo 2012 di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Jawa Barat, diisi dengan penampilan tiga karya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Sabtu (11/8). Ketiga karya Lapan itu adalah satelit, roket, dan pesawat tanpa awak.

Hal itu berlangsung dalam ruang utama Sabuga, bersamaan dengan seremoni penutupan RITech Expo 2012 yang sudah berlangsung sejak 8 Agustus 2012. Tiga produk Lapan itu dipajang di tepi panggung.

Kepala Lapan Bambang Setiawan Tejakusuma menuturkan, Satelit A2 adalah satelit yang didesain oleh insinyur dari Indonesia dan diproduksi di dalam negeri. Hal tersebut merupakan kemajuan dari generasi sebelumnya yang dibuat pada tahun 2007 di Jerman. "Satelit ini akan diluncurkan tahun 2013 di India, menumpang roket mereka," kata Bambang.

Bila sudah di luar angkasa, satelit A2 akan mengorbit di garis khatulistiwa, merekam permukaan bumi dengan dua kamera video yang dipersiapkan sebelumnya. Selain itu, fitur yang disematkan adalah sistem identifikasi untuk memantau kapal yang berlayar di lautan beserta kemampuan relai komunikasi radio amatir untuk mitigasi bencana.

Selain satelit, Lapan juga memamerkan dua produk mereka, yakni roket RHAN-12 untuk Kementerian Pertahanan. Roket ini dibuat bersama-sama Kementerian Riset dan Teknologi, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Dahana, dan sudah dipesan sebanyak 1.000 unit.

Berdasarkan uji tembak setahun sebelumnya, roket ini bisa menempuh jarak sampai 14 kilometer. Produk terakhir yang dipamerkan adalah pesawat tanpa awak SUAV-01 yang bisa menjangkau jarak 1-12 kilometer.

Dengan teknologi tersebut, pesawat tanpa awak ini bisa dimanfaatkan oleh berbagai instansi untuk pengambilan gambar dari udara. Salah satu contohnya adalah validasi lahan persawahan oleh Kementerian Pertanian. (Didit Putra Erlangga Rahardjo/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×