Lapangan Sepanjang Milik Energi Mega Persada kembali berproduksi

Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Johana K.

JAKARTA. PT Energi Mega Persada siap mengembangkan potensi minyak dan gas dari blok miliknya.

Saat ini, Lapangan Sepanjang yang berlokasi di blok Kangean PSC, Jawa Timur sudah kembali berproduksi. Selain itu, pada akhir tahun ini, Energi Mega juga mulai melakukan kegiatan produksi gas di Lapangan Seng dan Sengat di blok Bentu PSC (Riau, Sumatera) dan produksi minyak dari lapangan Pagerungan Utara di blok Kangean PSC, Jawa Timur.

Produksi minyak Lapangan Sepanjang milik Energi Mega mencapai 1.800 barel hingga 2.000 barel perhari. "Kembali berproduksinya aliran minyak dari lapangan sepanjang merupakan salah satu dari beberapa tahapan yang dicapai oleh perusahaan kami," ujar Presiden Direktur Energi Mega Persada, Imam Agustino, lewat siaran persnya Senin Malam (13/12).

Hingga semester pertama 2010, blok Kangean PSC berhasil memproduksi 28 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd) dan 1.400 barel minyak per hari (bph). Sedangkan, jumlah cadangan terbukti dan terukur blok Kangen mencapai 1,35 triliun kaki kubik gas (tcf) dan 9,8 juta barel minyak.

Energi Mega memiliki 50% saham di blok Kangean. Sedangkan sisanya masing-masing 25% dimiliki oleh Mitsubishi Corporation dan Japan Petroleum Exploration Co. Ltd.

Tak cuma berhasil membuat Lapangan Sepanjang berproduksi, salah satu anak usaha Energi Mega, Kangean Energy Indonesia Limited, juga akan segera mengoperasikan Floating Storage Offloading (FSO). Nantinya, PT Tirtajaya Segara yang akan mengoperasikan FSO dengan kapasitas penyimpanan minyak hingga 350.000 bph.

Head of Investor Relation Energi Mega, Herwin Hidayat menuturkan, akan mendapatkan tambahan produksi gas dari lapangan Segat yang ada di Blok Bentu PSC sebesar 20 juta-30 juta mmscfd pada akhir 2010 atau awal 2011.

"Produksi minyak dari lapangan Pagerungan Utara, Kangean PSC diharapkan sekitar 5.000-7.000 barel per hari. Karena kami memiliki kepemilikan 50% di Kangean, maka kami akan mendapatkan sete ngah dari produksi itu," jelas Herwin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News