Reporter: Lidya Yuniartha, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam dua hari setelah libur Lebaran 2020, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatat ada sekitar 111.022 kendaraan yang kembali ke Jakarta.
"Rekapitulasi ini menurun 66% dari tahun lalu, yang mencapai 326.000 menjadi 111.000," kata Corporate Communication dan Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam diskusi yang digelar Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) secara daring, Rabu (27/5).
Emiten pelat merah ini mencatat, kendaraan yang melintas ke arah Jakarta dari arah barat dan melalui gerbang tol (GT) Cikupa dalam dua hari tersebut capai 37.134 kendaraan. Posisi ini turun 53% dibandingkan Lebaran tahun lalu.
Baca Juga: Ada larangan mudik, pendapatan jalan tol Hutama Karya melorot 17% di bulan Ramadan
Selanjutnya, dari arah selatan yakni melalui GT Ciawi 2, tercatat ada sebanyak 39.946 kendaraan. Lagi-lagi, jumlah ini pun turun 53% ketimbang tahun lalu.
Lalu untuk kendaraan dari arah timur mencapai 33.942 kendaraan. Jumlah ini terbagi atas dua gerbang tol, yakni GT Cikampek Utama 2 sebanyak 18.058 kendaraan dan GT Kalihurip Utama 2 sebanyak 15.884 kendaraan.
Dari jumlah tersebut, untuk GT Cikampek Utama 2 terjadi penurunan 65% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara untuk GP Kalihurip Utama 2 ambles hingga 86% dari Lebaran 2019.
Dwimawan mengakui, kebijakan-kebijakan yang dilakukan di sektor transportasi untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini memang mempengaruhi jumlah kendaraan yang melintas baik saat arus mudik dan arus balik.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) catat 55.776 kendaraan masuk Jakarta di hari kedua Lebaran
Dia menyebut, volume lalu lintas pada H-7 hingga H-1 Lebaran atau pada 17 Mei hingga 23 Mei 2020 terdapat penurunan kendaraan yang keluar dari Jabodetabek hingga 62%.
Bila pada periode yang sama di tahun lalu ada 1,2 juta kendaraan yang keluar dari Jabodetabek, maka tahun ini hanya ada sebesar 465.582 kendaraan.
"Pola yang sama juga terjadi pada arus silaturahmi pada H1 atau hari pertama lebaran, dimana penurunan sangat signifikan yakni 81% yang keluar dari Jabodetabek. Kalau tahun lalu kita mencatat 197.000, tahun ini hanya sekitar 37.000, dan untuk yang masuk ke Jabodetabek kita juga mencatat penurunan yang signifikan yakni 68%, dari 110.000 menjadi 35.000," kata Dwimawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News