kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lautan Luas bermain di industri makanan minuman


Kamis, 13 Juni 2013 / 09:01 WIB
Lautan Luas bermain di industri makanan minuman
ILUSTRASI. Delima termasuk makanan yang mengandung vitamin K.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Pemasok dan importir produk kimia PT Lautan Luas Tbk (LTLS) mulai fokus merambah bisnis produk krimer nabati. Lewat anak usaha PT Lautan Natural Krimerindo, Lautan Luas berencana memperbesar kapasitas produksi pabrik Krimerindo hingga mencapai 40.000 metrik ton (mt) per tahun.

Ridwan Adiputra, Head of Investor Relation Section PT Lautan Luas Tbk, berharap target yang dipatok Lautan Luas bisa tercapai. Pasalnya, pabrik Krimerindo sudah resmi beroperasi sejak Februari 2013 lalu. "Keberadaan pabrik ini secara bertahap bisa memacu kapasitas produksi krimer nabati," katanya ke KONTAN, Rabu (12/6).

Sejatinya, saat meresmikan pabrik Krimerindo lalu, Lautan Luas sudah menyiapkan rencana tersebut. Namun baru bisa dibicarkan saat ini.
Pembangunan pabrik Krimerindo sendiri sudah berlangsung sejak 2010. Pabrik yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur tersebut dibangun dengan nilai investasi US$ 22,3 juta. Krimer nabati yang Krimerindo produksi berasal dari glukosa dan minyak inti sawit.

Lautan Luas sengaja menekuni bisnis krimer nabati ini. Lantaran permintaan dari industri makanan dan minuman domestik makin menjanjikan.
Pabrik yang berdiri di atas lahan 3,5 hektar tersebut pada tahap awal memiliki kapasitas produksi 21.600 mt. Dan dipacu hingga mencapai 40.000 mt sampai akhir tahun ini.

Meski kapasitas produksi makin besar, Krimerindo menargetkan baru memproduksi krimer nabati hingga 10.000 metrik ton saja. Setengah dari produksi akan Krimerindo lempar ke pasar ekspor di beberapa negara. Sisanya, untuk memenuhi industri makanan dan minuman domestik.

Lautan Luas sendiri menargetkan anak usahanya ini bisa memberi kontribusi pendapatan hingga US$ 20 juta sampai akhir tahun ini. Ridwan berharap, dengan mulai beroperasinya Krimerindo, bisa mendorong kinerja anak usaha Lautan Luas yang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×