Layanan SPBU Medan Mulai Normal, Pertamina Operasikan 50% SPBU Selama 24 Jam

Kamis, 04 Desember 2025 / 12:11 WIB

ILUSTRASI. Kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di spbu pertamina kaasan Bintaro, tangerang Selatan, Banten, Senin (22/9/2025). /KONTAN/Carolus agus Waluyo. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan distribusi BBM di Medan berangsur normal setelah melakukan optimalisasi penyaluran.

Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan distribusi BBM di Medan berangsur normal setelah melakukan optimalisasi penyaluran dan memperpanjang operasional sebagian SPBU menjadi 24 jam sejak Minggu (30/11).

Kini sekitar 50% SPBU di Medan telah beroperasi penuh 24 jam. Hal tersebut membantu mengurangi antrean hingga 80% dari kondisi beberapa hari sebelumnya.

Group Head Operation Pertamina Patra Niaga Sumbagut Basuki Santoso melaporkan perkembangan tersebut kepada Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak saat kunjungan ke kantor Pertamina Patra Niaga di Medan.

“Pertamina terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Aparat Penegak Hukum (APH) untuk memastikan distribusi BBM berjalan lancar. Masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan karena stok mencukupi dan penyaluran berlangsung stabil. Kami mengimbau masyarakat tetap bertransaksi seperti biasa,” ujar Basuki dalam keterangan resmi, Rabu (3/12).

Untuk mempercepat stabilisasi layanan, Polrestabes Medan menurunkan personel ke 91 SPBU untuk membantu pengaturan antrean dan alur kendaraan. Kombes Pol Calvijn menyebutkan antrean yang sempat menumpuk kini dapat diurai setelah penataan pola pengisian dan edukasi kepada masyarakat.

Pertamina juga aktif memberikan informasi jadwal pengisian SPBU agar konsumen dapat mengalihkan pembelian ke lokasi yang lebih lengang. Selain itu, aparat akan menindak oknum yang membeli BBM dengan jerigen untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi.

“Antrean yang sempat panjang kini dapat diurai secara signifikan. Kami menata pola pengisian, pola antrean, dan melakukan edukasi agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih tertib,” kata Calvijn.