kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.663   18,00   0,11%
  • IDX 8.635   23,44   0,27%
  • KOMPAS100 1.188   3,10   0,26%
  • LQ45 852   2,66   0,31%
  • ISSI 309   1,76   0,57%
  • IDX30 438   0,76   0,17%
  • IDXHIDIV20 510   1,45   0,29%
  • IDX80 133   0,38   0,29%
  • IDXV30 140   0,26   0,19%
  • IDXQ30 140   0,25   0,18%

Pemerintah Genjot Produksi dan Investasi Hulu Migas Demi Ketahanan Energi


Kamis, 04 Desember 2025 / 11:55 WIB
Pemerintah Genjot Produksi dan Investasi Hulu Migas Demi Ketahanan Energi
ILUSTRASI. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap target pembangunan kilang minyak dengan kapasitas total 1 juta barel per hari (bph) akan melibatkan PT Pertamina (Persero). Pemerintah kembali menyoroti urgensi reformasi perizinan dan efisiensi rantai suplai di sektor hulu migas.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menyoroti urgensi reformasi perizinan dan efisiensi rantai suplai di sektor hulu migas lewat penyelenggaraan Rapat Koordinasi Dukungan Bisnis (Dukbis) SKK Migas–KKKS di Sentul, Bogor, Rabu (3/12). Agenda ini menjadi forum untuk memastikan kesiapan industri dalam mengejar target peningkatan lifting pada 2026.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan, hulu migas masih menjadi penopang utama ketahanan energi nasional di tengah percepatan transisi menuju bauran energi yang lebih bersih.

Karena itu, pemerintah menuntut percepatan reformasi perizinan, optimalisasi lapangan eksisting, pengembangan wilayah kerja baru, hingga reaktivasi sumur tua yang masih ekonomis.

“Ini tantangan bagi ketahanan energi dan pertumbuhan industri. Karena itu, selain memperkuat suplai migas, pemerintah juga mempercepat pemanfaatan energi alternatif,” ujar Yuliot.

Baca Juga: Manufacturing Indonesia 2025 Hadirkan Solusi Manufaktur yang Resilien dan Inovatif

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyampaikan, percepatan perizinan dan penguatan rantai suplai menjadi dua fokus utama Rakor Dukbis 2025. Forum tersebut juga melibatkan kementerian teknis, KKKS, dan pemangku kepentingan industri hulu migas.

“Birokrasi perizinan yang panjang dan lintas sektor, mulai dari lingkungan, pertanahan, kawasan hutan sampai kepabeanan, masih menjadi tantangan. Percepatan perizinan sangat menentukan karena keterlambatan administrasi dapat menggeser jadwal pengeboran maupun onstream proyek strategis,” kata Djoko.

SKK Migas dan KKKS saat ini tengah menyusun Grand Design Dukungan Bisnis 2026 yang mengintegrasikan agenda peningkatan produksi, efisiensi biaya, perbaikan tata kelola rantai suplai, pengembangan masyarakat, hingga keberlanjutan operasi. 

Sebagai informasi tambahan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membidik investasi hulu migas mencapai US$ 16 miliar atau sekitar Rp 266,04 triliun pada 2026. Salah satu fokus utama lembaga tersebut ialah menggencarkan eksplorasi dengan target pengeboran sedikitnya 100 sumur baru tahun depan.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, target tersebut sudah dikunci dalam work program and budget (WP&B) 2026. Selain itu, SKK Migas juga menyiapkan implementasi 100 kegiatan multi-stage fracturing (MSF) dan pengeboran 100 sumur di struktur-struktur baru.

“Dalam work program and budget 2026, paling tidak minimum 100 sumur eksplorasi, kemudian 100 MSF, dan 100 sumur di struktur atau lapangan-lapangan baru,” ujarn Djoko saat Rapat Koordinasi Dukungan Bisnis (Rakor Dukbis) SKK Migas 2025 di Sentul, Bogor, Rabu (3/12).

Djoko menjelaskan tim teknis kini tengah memetakan titik pengeboran dari sekitar 300 struktur potensial. Selain eksplorasi, SKK Migas juga mengejar target lifting minyak yang meningkat menjadi 610.000 barel per hari (bph) pada 2026, lebih tinggi dari proyeksi 2025 di 605.000 bph.

Optimisme tersebut didorong oleh penerapan teknologi peningkatan produksi seperti enhanced oil recovery (EOR), pengelolaan sumur tua, sumur idle, serta sumur-sumur masyarakat.

Djoko menegaskan, dukungan dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan pelaku pengadaan sangat krusial untuk mencapai target agresif tahun depan. “Strategi dan inisiatif tersebut, tanpa dukungan insan-insan yang bergerak di pengadaan barang dan jasa, baik di KKKS maupun SKK, maka ini tidak akan terjadi,” ucapnya.

Baca Juga: KTM Solutions Perkuat Komitmen Transformasi SDM

Selanjutnya: Promo Indomaret 4-10 Desember 2025, Es Krim Aice & Sosis Fiesta Harga Spesial

Menarik Dibaca: 6 Game Show Populer Korea yang Seru dan Mengasah Otak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×