Reporter: Abdul Basith | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uji coba lelang Gula Kristal Rafinasi (GKR) yang dilakukan sejak 15 November lalu dianggap belum menunjukkan keberpihakan pada Usaha Makro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Lelang gula yang sifatnya kebijakan uji coba kurang matang, atau masih malu-malu diberikan kepada UMKM," ujar Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), M. Ikhsan Ingratubun kepada Kontan.co.id, Selasa (16/1).
Ikhsan bilang kebijakan uji coba tersebut masih berpihak pada industri besar yang menjadi kartel GKR di Indonesia. Hal tersebut berbeda dengan tujuan pelaksanaan lelang GKR yang ditujukan untuk UMKM.
Hal tersebut dikarenakan sistem uji coba masih belum memungkinkan memenuhi kebutuhan UMKM di Indonesia. Kebutuhan GKR bagi UMKM di Indonesia mencapai 500.000 ton tiap tahunnya.
"Tidak semua diberikan kepada UMKM hanya per ton saja yang dilelang," terangnya.
Hal itu membuat UMKM harus membeli GKR dari rembesan. Harga GKR melalui rembesan dinilai lebih mahal dibandingkan di pasar lelang.
Ikhsan bilang, seharusnya sistem lelang bisa dilaksanakan maksimal. Hal tersebut akan membantu pemenuhan kebutuhan GKR bagi UMKM.
Akumindo dapat menjadi pembeli yang menyediakan GKR bagi UMKM. Dana sebesar Rp 50 juta disiapkan melalui pungutan dari anggota untuk digunakan sebagai pembelian GKR di PKJ.
Dana tersebut diyakini dapat digunakan untuk memenangkan lelang GKR. Setelah itu pendistribusian akan diserahkan kepada UMKM dengan harga yang wajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News