Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. PT Kereta Api (Persero) memiliki sejumlah pekerjaan untuk menggiatkan bisnis pariwisata benda dan bangunan bersejarahnya.
Salah satunya, memugar Gedung Lawang Sewu di Kota Semarang dengan biaya Rp 2,8 miliar. Lawang Sewu dibangun pada 27 Februari 1904 dan digunakan pertama kali pada 1 Juli 1907 sebagai kantor pusat perusahaan KA pertama Hindia-Belanda Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Bangunan yang sedang dalam proses pemugaran itu akan digunakan untuk ungsi komersil dan konservasi. Nantinya LAwang Sewu juga bisa dimanfaatkan sebagai ruang pameran, pagelaran seni, ruang seminar dan rapat, ruang sewa perkantorab, pertemuan dan pesta taman. Saat ini, setiap minggunya Lawang Sewu bisa menambah pendapatan DAOP IV sebesar Rp 30 juta per minggunya.
PTKA juga memugar museum galeri KA di Bandung senilai Rp 700 juta dan Stasiun Solo Jebres Rp 500 juta. Namun, tarif sewa lahan usaha di stasiun tersebut rencananya juga akan dinaikkan dari Rp 25.000 per meter menjadi Rp 125.000 per meter.
"Hasil dari usaha komersial ini diharap bisa mendukung pelestarian bangunan Lawang Sewu dan menjadi pusat kegiatan usaha baru," kata Kusdiyono, VP Heritage Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News