Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cucu usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) di bawah naungan anak usaha PT Chandra Daya Investasi (CDI) yaitu PT Krakatau Chandra Energi (KCE) yang bergerak di sektor penyedia tenaga listrik, jasa kelistrikan dan energi baru terbarukan (EBT) hingga saat ini mencatatkan kepemilikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas total 2,067 MegaWatt peak (MWp).
Kepemilikan ini terdiri dari berbagai jenis PLTS, di antaranya jenis ground-mounted, rooftop, dan floating.
Adapun, dalam kampanye “Energizing Growth with Renewable Energy” yang diluncurkan hari ini, Selasa (04/11), KCE mendorong kolaborasi strategis dalam energi baru terbarukan melalui adopsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar panel.
Baca Juga: Anak Usaha Chandra Asri (TPIA) akan Tambah 15 Kepemilikan Kapal Hingga 2025
Dengan solusi energi bersih ini, KCE siap berperan aktif dalam mendukung sektor industri dan perumahan dalam memenuhi kebutuhan listrik yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Krakatau Chandra Energi, Erri Dewi Riani menyampaikan peluncuran kampanye ini mencerminkan komitmen KCE dalam mempromosikan transisi energi nasional.
Kampanye ini diharapkan dapat mendorong para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, seperti industri, pemerintah, dan masyarakat untuk turut mempercepat bauran energi bersih dan turut serta mendukung keberlanjutan.
“Dengan produk EBT yang kami tawarkan, industri dapat mengoptimalkan produksi serta operasional, yang pada akhirnya akan berdampak pada pengurangan emisi karbon,” ujar Erri dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Selasa (05/11).
Baca Juga: Krakatau Chandra Energi dan KTI Teken Jual Beli Tenaga Listrik PLTS Atap
Ia menambahkan, produksi tenaga listrik ke depannya diproyeksikan didominasi oleh tenaga surya, air, angin, bio energi, panas bumi, nuklir dan lainnya. Pada 2060 diasumsikan pertumbuhan kebutuhan listrik Indonesia mencapai 1.800 TWh.
Angka tersebut diakumulasi berasal dari kebutuhan sektor Industri, sektor rumah tangga, komersial, dan kendaraan bermotor listrik di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan dan peluang bagi sektor industri untuk melakukan pengembangan teknologi terbaru dalam pembangkit listrik energi terbarukan seperti tenaga surya, air, angin dan bio energi guna mengurangi emisi karbon dan peluang mendukung target NZE 2060.
Sementara itu, Direktur Operasi dan Komersial PT Krakatau Chandra Energi, Ari Azhar, menjelaskan, KCE saat ini telah menyediakan layanan penyediaan tenaga listrik di Kawasan Industri Krakatau di Kota Cilegon dan sekitarnya dengan keandalan tinggi dengan menggunakan topologi ring pada sistem distribusi ke pelanggan.
"Selain itu KCE juga menyediakan jasa kelistrikan yang meliputi operation dan maintenance peralatan ketenagalistrikan, workshop untuk mendukung maintenance alat ketenagalistrikan dan kemampuan engineering, procurement dan construction di bidang ketenagalistrikan," ungkapnya.
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Bocorkan Rencana IPO Anak Usahanya
Ari menambahkan, saat ini pihaknya sudah bermitra dengan berbagai partner, seperti PT SEI, PT MAB, Summit Solar, Huawei maupun mitra strategis lainnya.
"Ke depan, KCE berencana untuk terus mengembangkan kapasitas produksi energi terbarukan melalui beberapa inisiatif, melalui investasi dalam proyek baru dengan membangun lebih banyak fasilitas PLTS, termasuk proyek PLTS Terapung," tutupnya.
Selanjutnya: Mubadala Energy Targetkan PoD South Andaman Kelar Awal 2025
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (6/11): Cerah Hingga Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News