Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Pos Indonesia menargetkan dapat bertransformasi menjadi perusahaan logistik nasional.
Hal ini dilakukan agar dapat menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan dengan menurunkan biaya logistik nasional.
Direktur Business Development dan Portfolio Management PosIND Prasabri Pesti mengatakan, lewat transformasi itu PT Pos Indonesia membidik pasar logistik nasional yang bernilai hampir Rp 1.400 trililun.
“Kami ingin memberi solusi logistik nasional yang dapat mengakselerasi peningkatan daya saing logistik Indonesia,” jelas Prasabri dalam siaran pers, Kamis (1/8/2024).
Baca Juga: Bisnisnya Menggiurkan, Pos Indonesia Bertransformasi Jadi Perusahaan Logistik,
“Kami melihat ada opportunity untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan fokus ke portofolio logistik karena size industri ini besar sekali, hampir Rp 1.400 triliun,” tambahnya.
Dalam acara Indonesia Brand Forum 2024, Prasabri mengatakan bahwa untuk menjadi aggregator logistik nasional, PT Pos Indonesia mengubah posisi strategis perusahaan berupa logo dari burung merpati menjadi PosIND yang merupakan singkatan dari Pos Indonesia Integrated National Distribution dengan tagline Logistik Indonesia.
Langkah kedua adalah dengan melakukan kerja sama strategis agar dapat menyasar dua target, yakni meningkatkan skalabilitas dengan meningkatkan nilai ekonomi melalui konsolidasi logistic service provider (LSP) BUMN.
“Ini kami lakukan dengan menjadikan PosIND sebagai host of partnership untuk sinergi dan integrasi logistik BUMN dan kemudian sasaran kedua adalah operational excellence melalui partnership dengan global partner untuk meningkatkan kapabilitas manajemen dan operasional perusahaan,” ungkap Prasabri.
Baca Juga: Potensi Pasar Capai Rp 1.400 Triliun, Pos Indonesia Beralih Jadi Perusahaan Logistik
Dia melanjutkan, selain kecukupan nilai ekonomi, peningkatan skalabilitas menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya saing global.
Dia bilang, POSInd saat ini telah melakukan tiga tahapan sinergi antar sesama BUMN, berupa sinergi platform digital yang dinamakan GLID.
“Platform ini memungkinkan untuk membangun rute-produk bersama antar moda, yang memungkinkan visibilitas aset antar LSP BUMN lebih terbuka sehingga bisa saling memanfaatkan tujuannya,” jelas dia.
Tahap kedua adalah sinergi aset untuk efisiensi dan optimalisasi aset, dan yang terakhir adalah kepemilikan dmana ada peluang merger akuisisi entitas badan usaha.
Saat ini industri logistik nasional memiliki 1,6 juta pelaku usaha dengan rata-rata pendapatan per LSP hanya Rp 3 miliar per tahun dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki indeks performance logistiknya bagus, pendapatannya bisa mencapai Rp 80 miliar pertahun.
Baca Juga: Pos Indonesia Angkat Dua Komisaris Baru, Salah Satunya Artis Ternama
Prasabri menjelaskan bahwa POSInd mendorong sinergi dan integrasi logistik BUMN, seperti KAI, PELINDO, ASDP, hingga DAMRI.
Dengan transformasi tersebut, POSInd mencetak laba bersih terbesar sepanjang sejarah, yakni Rp 728 miliar pada tahun 2023 lalu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PT Pos Indonesia Bakal Bertransformasi Jadi Perusahaan Logistik lewat POSInd "
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News