Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - SUKABUMI. Siam Cement Group (SCG) melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa, meresmikan fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) pada Kamis (31/7/2025). Fasilitas RDF Semen Jawa ini berlokasi di Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA) Cimenteng, Kabupaten Sukabumi.
Presiden Direktur PT Semen Jawa, Peramas Wajananawat mengungkapkan fasilitas RDF ini merupakan proyek kerja sama dengan Pemerintah Daerah Sukabumi untuk mengurangi penumpukan sampah di TPSA Cimenteng. Kapasitas fasilitas ini bisa mengolah 200 ton sampah baru per hari, serta 130 ton sampah yang telah terakumulasi di landfill TPSA Cimenteng.
Pemanfaatan sampah menjadi RDF merupakan bagian dari strategi ESG 4 Plus yang diusung oleh SCG, dengan fokus pada pencapaian target Net Zero pada tahun 2050. “Pengalaman SCG selama lebih dari 10 tahun dalam mengimplementasikan teknologi RDF di Thailand diharapkan mampu membawa manfaat signifikan, baik dalam konteks ekonomi maupun lingkungan yang berkelanjutan,” jelas Peramas dalam acara peresmian yang digelar pada Kamis (31/7/2025).
Baca Juga: Lewat anak usaha SCG Resmikan Batching baru Plant di Bandung
Peramas menerangkan, RDF merupakan sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari proses pengolahan Municipal Solid Waste (MSW) menjadi bahan bakar. Dalam prosesnya, sampah dipisahkan dan dipotong terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran kiln Semen SCG.
Melalui pengembangan RDF ini, sampah dapat diolah sampai tidak tersisa dengan menggunakan metode co-processing pada operasi produksi Semen SCG. Dus, fasilitas RDF di TPSA Cimenteng ini juga merupakan upaya SCG untuk mewujudkan industri hijau dalam aspek operasional Semen Jawa.
Country Director SCG Indonesia, Warit Jintanawan menambahkan, fasilitas RDF di TPSA Cimenteng mencerminkan komitmen SCG dalam menghadirkan inovasi low-carbon dengan mengubah sampah menjadi energi. Sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi karbon.
Pembangunan fasilitas teknologi RDF di Sukabumi merupakan bagian dari komitmen SCG dalam mendorong Inclusive Green Growth. Melalui fasilitas RDF ini, SCG berharap dapat menjadi pelopor inovasi hijau dengan menghadirkan teknologi terkini yang mampu mengurangi emisi sekaligus mendorong pemanfaatan energi ramah lingkungan.
Baca Juga: SCG Ungkap Kinerja Kuartal I/2025 di Indonesia, Perkuat Inovasi Ramah Lingkungan
“SCG berkomitmen untuk mendukung inisiatif Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam mengelola sampah sekaligus mewujudkan kawasan yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui sistem pengelolaan sampah yang lebih optimal," ungkap Warit.
Peresmian fasilitas RDF TPSA Cimenteng ini juga dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup / Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq. Dia menegaskan penuntasan masalah penumpukkan sampah menjadi prioritas pemerintah, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 tahun 2025.
Hanif mengungkapkan saat ini timbunan sampah secara nasional mencapai 56,6 juta ton. Dari jumlah tersebut, sampah yang bisa dikelola baru sekitar 10% - 14%. "Sisanya benar-benar dibuang di lingkungan. Kehadiran (fasilitas RDF Semen Jawa) ini menjadi penting di dalam upaya Pemerintah Jawa Barat menyelesaikan masalah sampahnya," ungkap Hanif.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman dan Bupati Kabupaten Sukabumi, Asep Japar meyambut kehadiran fasilitas RDF di TPSA Cimenteng. "Kami yakin teknologi hijau RDF ini dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan sampah. Setelah pemanfaatan sampah menjadi RDF telah mulai, pemerintah tidak memerlukan pembangunan TPA baru dan timbulan sampah di Sukabumi dapat berkurang,” tutup Asep.
Baca Juga: SCG Fokus pada Inovasi Berkelanjutan untuk Dorong Pertumbuhan Bisnis di Indonesia
Selanjutnya: Saham Chandra Daya (CDIA) Turun 10%, Transaksinya Capai Rp 218,91 Miliar
Menarik Dibaca: Nextsense dari Sinergi Teknologi, Solusi Digital Berbasis AI Karya Anak Bangsa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News