Reporter: Maria Rosita | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Penetrasi sabun yang masih rendah membuat peluang di bisnis itu masih terbuka lebar. Melihat peluang ini, PT Unilever Indonesia Tbk akan meluncurkan produk baru Lifebuoy Vita Protect, Juli nanti. Dengan produk baru ini, Unilever berharap penjualan sabun bisa tumbuh double digit.
Amalia Sarah Santi, Manajer Senior Merek Unilever, mengatakan, saat ini baru 35,8% masyarakat Indonesia yang memakai sabun. "Angka itu terus naik," kata Amalia kepada KONTAN, Selasa (21/6).
Ia menjelaskan, hingga saat ini sabun mandi batang masih menjadi andalan Lifebuoy lantaran harganya murah. Namun, di sisi lain, Unilever terus aktif memasarkan sabun cair, khususnya untuk masyarakat urban.
Selain didorong oleh peluncuran produk baru, peningkatan penjualan ini juga didorong kenaikan harga Lifebuoy sebesar 10% pada April silam. Dus, saat ini Lifebuoy dijual seharga Rp 2.100 per batang dan Rp 5.000 per saset ukuran 100 mililiter (ml). Menurut Amalia, kenaikan harga ini dipicu oleh tingginya harga bahan baku, inflasi, biaya produksi, dan pengemasan.
Di sisi lain, Bambang Sumaryanto, Hubungan Eksternal PT Procter and Gamble (P&G) Home Products Indonesia, pun mengakui, ceruk bisnis sabun menganga lebar. "Sekarang giliran serius menggarap produk sabun, soalnya makin prospektif," ujar Bambang.
Sejak 1998, P&G meluncurkan sabun batang Camay. Di tingkat ritel, sabun Camay dijual seharga Rp 2.700– Rp 3.600 per batang. "Tahun lalu, kontribusi revenue sabun mandi tidak sebesar sabun muka. Sekarang kami akan agresif supaya penjualan naik," jelas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News