kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lifting tak optimal, Jonan ingini Pertamina lebih cepat dalam mengambil keputusan


Rabu, 31 Juli 2019 / 20:14 WIB
Lifting tak optimal, Jonan ingini Pertamina lebih cepat dalam mengambil keputusan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lifting minyak dan gas bumi dari 10 Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) pada Semester I 2019 belum sepenuhnya optimal termasuk lima KKKS (milik) Pertamina.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menilai PT Pertamina (Persero) perlu melakukan pengambilan keputusan yang lebih cepat.

"Harus dibuat mekanisme yang bisa kompetitif melawan produsen asing," sebut Jonan seusai menghadiri acara Indonesia Gas Summit di Jakarta, Rabu (31/7).

Jonan menaruh harapan pada Pertamina terlebih menurutnya Pertamina diisi oleh orang-orang Indonesia. Menurutnya, dengan pengambilan keputusan yang lamban mengenai produksi maka target-target yang dicanangkan tidak akan bisa tercapai.

Baca Juga: Banyak Sentimen Negatif, Harga Minyak Bisa Tertekan Lagi

Bahkan Jonan menyebut penetapan target lifting melibatkan semua pihak termasuk Pertamina dan bukanlah sebuah keputusan sepihak.

"Kan bukan putusan politik, ketika membuat perencanaan kan semua tandatangan termasuk Pertamina, ini real saja," tegas Jonan.

Berdasarkan data SKK Migas, pada semester I 2019 realisasi lifting minyak dari Pertamina EP baru mencapai 89% atau sebesar 75.293 bopd dari target APBN 2019 sebesar 85.000 bopd.

Baca Juga: Kinerja SKK Migas mulai terlihat, investasi hulu migas semester I-2019 naik 16%

Sementara itu lifting PHM merupakan yang terendah dari lima KKKS milik Pertamina yakni 69% atau sebesar 34.680 bopd dari target yang sebesar 50.400 bopd.

KKKS lainnya yakni PHE OSES mencatatkan realisasi sebesar 87% atau sebesar 27.841 bopd dari target APBN 2019 sebesar 32.000 bopd.

Sementara itu, PKHT mencatatkan realisasi yang tertinggi dengan persentase 95% atau sebanyak 10.663 bopd dari target APBN 2019 11.248 bopd.

Baca Juga: Meski naik dua digit, penerimaan negara bukan pajak hingga semester I tetap melambat

Satu KKKS lainnya, yakni PHE ONWJ sepanjang semester I 2019 mencatatkan realisasi sebesar 86% atau sebesar 28.405 bopd dari target yang sebesar 33.090 bopd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×