Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bisnis benih tanaman ternyata cukup menggiurkan. Ini dibuktikan oleh PT Sang Hyang Seri (SHS), salah satu produsen benih yang berhasil mendulang pendapatan Rp 1,5 triliun hanya dalam waktu lima bulan (Januari-Mei).
Pendapatan lima bulan tersebut, sudah mencapai 46,9% dari target Rp 3,2 triliun. Selama periode tersebut, pemasukan perusahaan datang dari pengadaan tender bantuan langsung benih unggul (BLBU) dan pemasaran benih langsung lewat SHS Shop.
Eddy Budiono, Direktur Utama PT SHS bilang, pendapatan perusahaan naik tipis dibandingkan tahun lalu mencapai Rp 3,1 triliun. Namun, "Untuk laba sebelum pajak kami upayakan meningkat Rp 5 miliar menjadi Rp 110 miliar dibandingkan tahun lalu," kata dia, Senin (25/6).
Dari lima tender BLBU yang digelar pemerintah, Sang Hyang Seri memenangkan empat tender. Salah satunya adalah tender pengadaan benih ke seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera. Adapun nilai penawaran tender yang digarap perusahaan pelat merah itu senilai Rp 856,4 miliar.
Selain mendulang pendapatan lewat BLBU, menurut Eddy, pihaknya juga akan mengoptimalkan penjualan benih padi, jagung, dan kedelai melalui perdagangan bebas atawa SHS Shop. SHS Shop merupakan pemasaran benih yang memanfaatkan bentuk kemitraan dengan kelompok tani.
Dia mengakui, penjualan benih kepada petani masih sulit dilakukan perusahaan karena selama ini sebagian besar petani lebih suka menggunakan bibit yang diproduksi sendiri. "Belum lagi persaingan usaha dengan perusahaan swasta lain yang juga memproduksi benih," imbuh Eddy.
Karena itu, pihaknya akan mengoptimalkan SHS Shop sebagai pendekatan langsung agar bisa memenuhi kebutuhan bibit yang diperlukan petani. Tahun ini, perusahaan tersebut menargetkan akan menambah gerai SHS Shop menjadi 600 dari 320 unit yang telah berdiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News