Reporter: Merlinda Riska | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) menargetkan aksi private placement bisa tereksekusi pada tahun ini. Perseroan masih menunggu hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Oktober 2014 yang akan digelar oleh induk usahanya, PT First Media Tbk (KBLV).
Berdasarkan pengumuman resminya September lalu, PT First Media Tbk akan melepas kepemilikan saham PT Link Net Tbk dengan mekanisme penjualan private placement. Perseroan berniat melepas minimum 16% kepemilikannya di LINK.
Jumlah ini merupakan bagian dari pelepasan maksimum 60% saham LINK milik KBLV dan pemegang saham LINK lainnya, yaitu Asia Link Dewa Pte. Ltd (ALD). "Kami harapkan bisa terlaksana tahun ini. Tunggu saja dalam tiga bulan ini," Richard Kartawijaya, CEO PT Linknet Tbk, Selasa (2/10).
Namun, Richard masih belum mengungkap siapa investor yang bakal membeli saham LINK yang dilepas Grup Lippo ini. Sebelumnya, manajemen memberitahu saham-saham LINK akan ditawarkan kepada investor-investor yang identitasnya dapat diketahui setelah dilaksanakan book building. "Sepertinya, penjualannya sekali saja (langsung terserap), tidak ada beberapa," ujarnya.
Adapun, susunan pemegang saham LINK per 31 Juli 2014 terdiri dari KBLV sebesar 41% atau setara dengan 1,24 miliar saham.
Kemudian, ALD sebesar 49% atau sekitar 1,249 miliar saham, dan pemegang saham yang diwakili OCBC Securities Pte. Ltd sebanyak 7% atau 212,98 juta saham. Sisanya, masyarakat hanya 3% atau 91,28 juta saham.
Sehingga, total modal saham disimpan dan disetor penuh LINK sebesar 3,04 miliar saham. Penentuan harga private placement didasarkan pada harga tertinggi perdagangan harian saham LINK selama 90 hari terakhir sejak 2 Juni 2014 sampai 4 September 2014.
Adapun, harga rata-rata tertinggi yang diperoleh adalah Rp 5.972 per saham. Sehingga, 60% dari total modal saham disetor LINK sebanyak 1,82 miliar saham. Maka, dari hajatan ini dana yang akan terjaring mencapai Rp 10,9 triliun.
Dengan demikian, bagian KBLV dari aksi private placement ini sekitar Rp 2,9 triliun. Manajemen KBLV menjelaskan, alasan pelepasan saham ini dilakukan untuk menambah saham beredar LINK agar lebih likuid. Menurut mereka, LINK belum memerlukan tambahan modal untuk pengembangan kegiatan usahanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News