kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Link Net (LINK) alokasikan 10%-15% capex untuk pemeliharaan jaringan


Selasa, 06 Juli 2021 / 18:15 WIB
Link Net (LINK) alokasikan 10%-15% capex untuk pemeliharaan jaringan
ILUSTRASI. LinkNet. Dok Link net


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

Sambil jalan proyek migrasi serta pemeliharaan jaringan, LINK juga gencar meluncurkan produk anyar yang inovatif untuk menggaet pelanggan lebih banyak. Terbaru, LINK meluncurkan OTT Package First+ yang menyediakan akses ke beragam platform Over-The-Top (OTT). Inovasi ini menjadikan First Media sebagai penyedia layanan Cable TV dan Fixed Broadband Internet pertama di Indonesia yang menghadirkan agregasi konten OTT streaming platforms dalam satu paket.

Victor menjelaskan, LINK melihat prospek bisnis fixed broadband yang besar di Tanah Air. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang penetrasi fixed broadband masih rendah atau di level 12%. "Sedangkan kalau melihat negara lain di Asia maupun Asia Tenggara, tingkat penetrasi fixed broadband sudah mencapai 80% artinya kesempatan fixed broadband untuk Indonesia besar sekali," ungkap Victor. 

Mengenai prospek bisnis ke depannya, Victor menjelaskan, dalam 2 tahun terakhir LINK cukup agresif melakukan pengembangan jaringan. Pada 2019 LINK menambah hampir 270.000 home passed. Kemudian di 2020 ada sedikit penurunan karena pada pertengahan tahun lalu LINK memulai proyek migrasi. Begitu juga pada 2021-2022 total penambahan jaringan targetnya hingga 250.000 home passed

 

"Memang masih lebih kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya karena kami masih fokus ke proyek migrasi. Begitu migrasi selesai, kami akan makin agresif ekspansi penambahan jaringan," kata Victor. 

Sebagai informasi, pada tiga bulan pertama tahun ini, Link Net membukukan pertumbuhan pendapatan 11,4% yoy menjadi Rp 1,06 triliun. Seiring dengan itu, LINK mencatatkan laba bersih  Rp 249 miliar atau meningkat 26,0% dibandingkan kuartal I 2020. Adapun Marjin Laba Bersih tercatat 23,3% pada kuartal I 2021 dibandingkan dengan 20,6% pada  periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Di awal tahun ini, pendapatan per-saham meningkat 30% pada menjadi Rp 91 per lembar saham, dibandingkan dengan Rp 70 per lembar saham pada kuartal I 2020. Beban pokok pendapatan LINK tercatat meningkat 2% pada menjadi Rp215 miliar. Hingga akhir tahun ini, emiten jasa layanan internet ini menargetkan pertumbuhan revenue sekitar 7% sampai dengan 9% serta marjin EBITDA di atas 50%.

Selanjutnya: Begini strategi Link Net (LINK) menggenjot kinerja pada tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×