kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Lion Air berharap bisa kelola Halim bareng AP II


Senin, 02 November 2015 / 11:17 WIB
Lion Air berharap bisa kelola Halim bareng AP II


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Salah satu lini bisnis Lion Group, yakni PT Angkasa Transportindo Selaras siap menggandeng PT Angkasa Pura II untuk mengelola Bandar Udara Halim Perdanakusma Jakarta. Langkah ini mereka ambil pasca Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi dari Angkasa Pura II.

Edward Sirait, Direktur Utama Lion Air menjelaskan, pertimbangan bermitra dengan Angkasa Pura II, agar  rencana perusahaan ini untuk menjadi pengelola bandara tidak terus berlarut-larut. "Jika keputusan MA berjalan mulus, kami ingin menjalin kerjasama dengan Angkasa Pura II," terangnya kepada KONTAN, Jumat (30/10).

Seperti kita ketahui, saat ini Angkasa Pura II merupakan operator pengelola bandara milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) sejak 30 tahun terakhir.

Nah, Lion Air melalui perusahaan hasil join dengan Induk Koperasi Angkatan Udara (INKOPAU) di PT Angkasa Transportindo telah membuat kesepakatan untuk mengelola bandara ini. Di PT Angkasa Transportindo Selaras. Lion memegang porsi saham 80% dan sisanya 20% dimiliki Koperasi TNI AU.

Keinginan Lion Air berdamai dengan Angkasa Pura ini tentu ada  dasarnya. Sebab, tugas Angkasa Transportindo di Halim tidaklah mudah. Perusahaan ini dituntut mengembangkan kapasitas penerbangan Halim, serta membuat nyaman pengguna jasa di bandara tersebut.

Maklum, tujuan pengoperasian Halim sebagai bandara publik ini untuk bisa menampung lonjakan penumpang di bandara Soekarno Hatta yang saban tahun tumbuh rata-rata di atas 17,5% per tahun.

Angkasa Transportindo memerlukan pengalaman Angkasa Pura II yang berstatus sebagai perusahaan pengelola bandara di tanah air, salah satunya Soekarno Hatta.

Hanya saja Edward belum bisa memberi informasi investasi terkini untuk mengelola Halim ke depan setelah pasti dikelola Grup Lion. "Kami masih menghitung investasi itu," ujar dia.

Dalam catatan KONTAN, Grup Lion bakal menginvestasikan dana pemugaran bandara Halim sebesar Rp 5 triliun dengan waktu pengerjaan sembilan bulan. Nanti, bandara ini bakal punya 17 pintu dengan kapasitas 12 juta penumpang per tahun.

Menanggapi ini, Andra Y Agusalam, Direktur Keuangan Angkasa Pura II, menyebut pihaknya masih menunggu surat keputusan MA. Sambil menunggu, perusahaan ini siap berkoordinasi dengan internal perusahaan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengelola bandara militer tersebut.

"Kalaupun dimenangkan Grup Lion, kemungkinan mereka akan menggunakan AP II untuk operasional," jelasnya.

Sayangnya, Andra enggan menyampaikan nilai yang mereka setor ke pemilik Bandara yakni TNI Angkatan Udara selama menjadi pengelola Bandara Halim Perdana Kusuma. Yang jelas, jika kontrak pengelolaan bandara terputus, maka akan berimbas pada pendapatan usaha AP II.

Sebaliknya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama (Marsma) Dwi Badarmanto menegaskan, sejatinya TNI AU ingin mengelola sendiri Bandara Halim Perdanakusuma, untuk kepentingan negara. Selain untuk basis pertahanan, bandara ini berfungsi untuk menyambut tamu negara kegiatan kenegaraan lainnya.

Namun, TNI AU tidak bisa berbuat banyak karena ada perjanjian pengelolaan bandara di Halim hingga 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×