kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lion Air Group tak permasalahkan penurunan jumlah penumpang


Minggu, 06 Oktober 2019 / 18:16 WIB
Lion Air Group tak permasalahkan penurunan jumlah penumpang
ILUSTRASI. Lion Air Group Telah Membuka 86 Jaringan Popular dengan Menawarkan Pilihan Destinasi Baru Sepanjang


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang udara domestik pada Agustus 2019 turun 5,9% dibandingkan bulan sebelumnya. Secara akumulasi, penurunannya lebih dalam yakni Januari – Agustus 2019 turun 20% menjadi 50,3 juta orang dibanding periode yang sama tahun 2018.

Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengakui pihak Lion sadar ada penurunan tren jumlah penumpang itu. Tapi menurut Danang, hal itu sudah bisa diprediksi. “Karena tahun ini kan ada kenaikan harga tiket pesawat juga,” katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (6/10).

Kenaikan harga tiket, walaupun memberikan dampak pada turunnya minat naik pesawat, tetapi secara margin keuntungan lebih tebal. Lion Air Group, kata Danang juga mencoba memperoleh pendapatan dari sumber lain selain dari penumpang.

Baca Juga: Menjadi gerbang utama Borobudur, Bandara YIA pekerjakan 60% tenaga lokal

Sejak awal tahu, Lion Air Group untuk Lion Air dan Wings Air telah memberlakukan bagasi berbayar. Danang belum bisa mengungkapkan berapa kontribusinya, tetapi menurutnya, dampaknya lumayan membantu keuangan Lion Air Group.

Salah satu tekanan bagi keuangan Lion Air Group adalah harga avtur yang menurut Danang, berbeda-beda di setiap bandara. Wings Air, sebagai bagian dari Lion Air Group, per 3 Oktober 2019 kemarin menutup rute karena perbedaan harga avtur itu, yakni:

1. Batam (BTH) – Tanjung Pinang (TNJ), Kepulauan Riau.
2. Palu (PLW) – Morowali (MOH), Sulawesi Tengah.
3. Palu (PLW) – Ampana (OJU), Sulawesi Tengah.
4. Kupang (KOE) – Rote (RTI), Nusa Tenggara Timur.
5. Manado (MDC) – Kao (KAZ), Maluku Utara.
6. Manado (MDC) – Naha (NAH), Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
7. Manado (MDC) – Melanguane (MNA), Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Baca Juga: Sugeng Rawuh di Bandara YIA, Pintu Gerbang Utama Wisata Super Prioritas Borobudur

Untuk di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Sulawesi Utara per liter Rp 10.080, Bandar Udara Internasional Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur per liter Rp 9.970, Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah per liter Rp 10.080, Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabillillah, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau per liter Rp 9.540.

Danang menambahkan, kendati demikian, Lion Air Group tetap mengejar potensi pendapatan dari pembukaan rute-rute baru. Misalnya, kata Danang, pihaknya akan membuka rute tujuan Manokwari di Oktober 2019 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×