Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ketua Lembaga National Single Window (LNSW) Oza Olavia menyampaikan bahwa Sistem Informasi Mineral dan Batubara (Simbara) akan diperluas cakupannya pada 15 Desember 2025.
Oza menjelaskan bahwa Simbara telah menjadi tulang punggung digitalisasi tata niaga minerba karena menghubungkan berbagai kementerian dan lembaga dalam satu sistem terpadu.
"Ini bisa memudahkan kita untuk mengetahui tata niaganya terkait dengan mineral dan batubara sendiri dan juga terkait dengan bagaimana prosesnya," ujar Oza dalam Media Gathering, Kamis (4/12).
Baca Juga: Alfamart (AMRT) Siap Ekspansi Ke Luar Negeri dalam Waktu Dekat
Oza menekankan bahwa banyak kementerian dan lembaga yang telah terhubung dalam ekosistem Simbara, mulai dari Kementerian Perdagangan, Bea Cukai, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM, hingga para surveyor.
Saat ini, LNSW tengah melakukan finalisasi perluasan komoditas yang akan masuk dalam sistem Simbara.
Oza menyebut bahwa tembaga akan menjadi komoditas berikutnya yang akan masuk dalam sistem Simbara mulai 15 Desember 2025.
"Tanggal 15 (Desember) mungkin akan selesai kita untuk bisa melaksanakan untuk menambah satu komoditi lagi untuk tembaga," pungkasnya.
Lebih jauh, Oza mengungkap bahwa pada tahun 2026, emas akan menjadi komoditas berikutnya yang dimasukkan ke dalam Simbara.
Dengan penambahan tersebut, ruang lingkup Simbara akan jauh lebih luas dibandingkan saat ini yang baru mencakup batubara, bauksit, nikel, dan timah.
Baca Juga: Akselerasi Digital 3T: FiberStar Salurkan Bantuan Logistik dan Internet Satelit
Selanjutnya: Prospek Japfa (JPFA) Didorong Bisnis Hilir dan MBG, Begini Rekomendasi Sahamnya
Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart 1-15 Desember 2025, Joyday Blackforest Beli 2 Lebih Murah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













