kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lonjakan kasus Covid-19 dan PPKM darurat belum mengerem laju ekspansi Alfamart (AMRT)


Selasa, 06 Juli 2021 / 19:35 WIB
Lonjakan kasus Covid-19 dan PPKM darurat belum mengerem laju ekspansi Alfamart (AMRT)
ILUSTRASI. Gerai Alfamart


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan kasus covid-19 yang diiringi dengan pemberlakuan PPKM darurat membuat sektor usaha ritel kembali merana. Namun, kondisi ini belum mengusik rencana ekspansi dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Corporate Affair Director AMRT  Solihan menyampaikan, emiten ritel pengelola jaringan Alfamart ini masih belum mengerem rencana penambahan gerai untuk tahun 2021. Asal tahu saja, AMRT berencana melakukan ekspansi dengan membidik pembukaan gerai baru sekitar 650 gerai hingga 850 gerai.

Untuk mendukung target tersebut, AMRT akan mengucurkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,5 triliun - Rp 3 triliun, yang akan didanai dari kas internal. Solihin tak merinci realisasi hingga semester pertama. Yang pasti, dia memastikan realisasi penambahan gerai baru dan serapan capex masih sesuai target.

"(2021) ini kan baru semester pertama, jadi kami masih tetap optimis. Sejauh ini belum ada perubahan ke hal-hal yang bersifat capex maupun rencana ekspansi. (sampai Semester I) masih on track," kata Solihin saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (6/7).

Baca Juga: Regulasi Membatasi Ekspansi Minimarket, bakal Berdampak ke Jumlah Gerai

Kendati begitu, Solihin tak menampik bahwa lonjakan kasus pandemi covid-19 membuat kinerja penjualan Alfamart Grup akan merosot. Gerai-gerai Alfamart Grup hadir di kawasan pemukiman dan juga perkantoran, sehingga pembatasan mobilitas dan penutupan perkantoran berdampak terhadap penjualan Alfamart.

Apalagi, jam operasional selama masa PPKM darurat pun menjadi semakin terbatas. "Otomatis pengunjung yang melakukan transaksi akan berkurang. Jadi sangat terdampak," ujar Solihin.

Solihin memberikan catatan, bahwa kondisi PPKM darurat ini sejatinya bukan hal yang baru. Menurutnya, masa PPKM darurat hampir serupa dengan masa pemberlakuan PSBB pada awal pandemi di Maret 2020 lalu. Sehingga, hasilnya lebih bisa diantisipasi karena sudah banyak adaptasi yang dilakukan.

"Jadi (dari sisi operasional gerai) kami melihat PPKM darurat mirip-mirip dengan PSBB dulu, kami sudah banyak belajar sehingga banyak yang bisa ditingkatkan," imbuh Solihin.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×