kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Low MPV berpeluang jadi armada taksi


Senin, 22 Juni 2015 / 10:49 WIB
Low MPV berpeluang jadi armada taksi


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Armada taksi di Indonesia identik dengan mobil sedan. Namun, kini perusahaan taksi mulai melirik pemakaian mobil low multi purpose vehicle (low MPV) sebagai armada taksi.

Jongkie D Sugiharto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bilang, potensi mobil low MPV menjadi armada taksi cukup besar, karena bisa membawa muatan banyak. "Low MPV bisa membawa 5-6 orang, besar potensinya," kata Jongkie kepada KONTAN, Minggu (21/6).

Namun, Jongkie tak bisa mengambil kesimpulan bahwa penggunaan mobil low MPV sebagai armada taksi berpeluang menggusur penggunaan sedan. Dari sisi perawatan, biaya untuk merawat sedan maupun mobil low MPV hampir sama. Sehingga, pantas jika perusahaan taksi yang melirik mobil low MPV sebagai armadanya.

Untuk diketahui, penggunaan low MPV sebagai taksi sudah dilakukan perusahaan taksi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kini, salah satu perusahaan taksi terbesar di Jakarta mempertimbangkan low MPV sebagai armada taksi mereka. Merek low MPV yang kini menjadi pertimbangan adalah Toyota Avanza dan Honda Mobilio.

Menanggapi ini, Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) tak mau berkomentar jika Toyota Avanza bakal dijadikan armada taksi. Ia hanya bilang, bisnis taksi di Indonesia mengalami pertumbuhan. "Prospek taksi sangat terbuka. Apalagi setiap tahun perusahaan taksi mengganti dan menambah armadanya," kata Samulo, Minggu (21/6).

Dari sisi peruntukan, Samulo menyebutkan, Toyota telah mempersiapkan sedan Limo untuk armada taksi,.

Adapun PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang memiliki low MPV Daihatsu Xenia belum berencana merambah pasar taksi. "Kami belum ada rencana menjadikan Xenia sebagai taksi, " kata Supranoto, Deputy Chief Executive Officer (CEO), PT Astra International Tbk, Daihatsu.

Namun begitu, Supranoto mengutarakan, mobil low MPV punya potensi besar jika dijadikan sebagai armada taksi. Selain bisa mengangkut penumpang lebih banyak, mobil low MPV sudah diproduksi di Indonesia, sehingga kenaikan penjualannya tidak membebani impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×