kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LPEM FEB UI: Kehadiran Grab turut tingkatkan aktivitas ekonomi di Jayapura dan Kupang


Selasa, 23 November 2021 / 10:55 WIB
LPEM FEB UI: Kehadiran Grab turut tingkatkan aktivitas ekonomi di Jayapura dan Kupang
ILUSTRASI. Thina sedang memberikan bahan makanan yang dibeli melalui layanan GrabMart kepada mitra pengantaran Grab.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran superapp Grab menggerakkan roda perekonomian di wilayah Indonesia Timur, termasuk di Kota Jayapura dan Kupang. Hal itu tergambar dari hasil riset think tank ekonomi, LPEM FEB UI.

LPEM FEB UI menjabarkan bahwa penerangan desa-desa Kupang dan Jayapura saat malam (night lights), bercahaya makin lama sepanjang malam karena layanan transportasi, pengiriman, dan digital Grab yang digunakan mendorong makin padatnya aktivitas masyarakat di kedua kota tersebut.

LPEM FEB UI menemukan bahwa sejak kehadiran Grab, perbedaan tingkat penerangan lampu di desa-desa Kupang dan Jayapura dibanding penerangan lampu di wilayah Indonesia lainnya tanpa kehadiran Grab meningkat dua kali lipat.

Peningkatan aktivitas ekonomi menjadi cerminan dari terciptanya peluang pendapatan baru sebagai mitra pengemudi dan peluang usaha sebagai mitra merchant Grab.

Riset LPEM FEB UI menemukan 30% dari merchant GrabFood dan 50% dari merchant GrabKios di Kupang dan Jayapura antara 2019-2021 merupakan usaha baru, yang berarti Grab telah membantu mencetak ratusan pengusaha UMKM baru di kedua kota tersebut.

Baca Juga: KPPU intensif lakukan pengawasan kemitraan sektor transportasi online

Kepala Kelompok Riset Ekonomi Digital LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin menyampaikan ke depannya, hasil riset dapat digunakan dalam merancang kebijakan yang lebih komprehensif lagi bagi penajaman manfaat teknologi di Kupang dan Jayapura.

“Kami melihat masih adanya ruang untuk pelatihan kemampuan digital para mitra pengemudi dan merchant. Dengan pemahaman teknologi lebih mendalam, mereka dapat mengoptimalkan solusi teknologi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan hidup,” terang Chaikal dalam keterangan tertulis yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (23/11).

Country Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi menyampaikan, hasil riset LPEM FEB UI merefleksikan kuatnya komitmen Grab untuk Indonesia.

"Temuan bahwa Grab telah mendorong geliat ekonomi di Jayapura dan Kupang menyemangati kami untuk terus mempelopori lebih banyak solusi digital mendukung majunya ekonomi digital, dan menjadi platform terpercaya masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Adapun Grab dipilih oleh LPEM FEB UI untuk menjadi studi kasus dampak teknologi digital pada sosio-ekonomi Kupang dan Jayapura menyusul gencarnya upaya Grab untuk mengembangkan ekosistem digital di wilayah Indonesia Timur.

Pada 2017, Grab menjadi platform superapp pertama yang melayani masyarakat Jayapura melalui GrabKios, yang diikuti oleh GrabBike dan GrabCar di tahun yang sama. Kini, Grab telah melengkapi layanannya dengan GrabExpress dan GrabFood di Jayapura.

Sedangkan untuk Kupang, Grab menjejakkan kaki pada tahun 2018 dan hingga saat ini, Grab telah memperkenalkan GrabFood, GrabKios hingga GrabMart, di samping layanan transportasi untuk mendukung aktivitas harian masyarakat.

Baca Juga: Emtek caplok Fama, Grab gandeng Danamon luncurkan kartu kredit, ada voucer Rp 650.000

Inklusi digital pun berjalan seiringan dengan inklusi keuangan sebab Grab terhubung ke berbagai layanan finansial formal. Riset menunjukkan bahwa penggunaan e-wallet mitra merchant Grab mencapai 87 poin persentase lebih tinggi dibanding non-Grab, dimana 50% dari mitra menyatakan bahwa Grab adalah alasan mereka memiliki akun keuangan digital.

Akses ke layanan keuangan merambah ke produk finansial lainnya sebab mitra pengemudi Grab dua kali lebih mungkin membeli produk asuransi dan investasi, ditambah mendapatkan kredit. Bertambahnya inklusi keuangan dan digital membawa efek luberan atau spillover positif ke kehidupan para mitra.

Riset menunjukkan bahwa sekitar 60% mitra pengemudi memanfaatkan produk asuransi kesehatan yang difasilitasi oleh Grab untuk melindungi keluarga dan diri mereka sendiri.

Terakhir, riset juga memperlihatkan bahwa bagi mitra pengemudi dan pelanggan perempuan, ragam fitur teknologi dan kebijakan keselamatan komprehensif, termasuk safety centre dan penyamaran nomor telepon telah menjadikan pengalaman berkendara mereka lebih aman.

Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengapresiasi dan menyampaikan bahwa teknologi digital dapat menjadi motor pendorong kegiatan ekonomi.

"Kehadiran Grab menjadi penting dalam upaya memperluas adopsi teknologi di Kupang serta Jayapura. Pengembangan digitalisasi terutama di tengah masa pandemi akan mendorong nilai ekonomi yang akan membawa efek positif di jangka panjang terhadap perekonomian," kata Airlangga.

Selanjutnya: Mengapa ASN dilarang menerima bantuan sosial? Ini jawaban Menteri PANRB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×