kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LRT Jakarta ingin kontribusi bisnis fairbox dan non-fairbox seimbang


Kamis, 21 November 2019 / 21:04 WIB
LRT Jakarta ingin kontribusi bisnis fairbox dan non-fairbox seimbang
ILUSTRASI. Suasana Stasiun LRT Velodrome di Jakarta Timur, Kamis (21/11/2019).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT LRT Jakarta harapan pendapatan antara bisnis fairbox dan non-fairbox dapat seimbang. Adapun, pihaknya memiliki pendapatan non-fairbox dari naming rights dan area komersial di tiap stasiun.

Wijanarko, Direktur Utama LRT Jakarta menyebutkan dengan resmi beroperasi secara komersial pada Desember nanti pihaknya sudah membidik profit. "Karena kami inginnya bisa hasilkan profit, tidak menggunakan bantuan pemerintah," ujarnya menjawab kontan.co.id, Kamis (21/11).

Baca Juga: Waskita Beton Precast (WSBP) Memburu Kontrak Baru Rp 11,9 Triliun premium

Dari sana, pihaknya berharap dari tiap bisnis mampu berkontribusi seimbang yakni 50:50.

Sebagai operator LRT, ia menyebutkan saat ini memang target utama hingga tahun depan meningkatkan masyarakat yang menggunakan moda tersebut. Adapun pihaknya ditargetkan dapat membawa 14.000 penumpang tiap harinya. "Namun, optimisme kami baru di 7.000 dulu tiap harinya," ujarnya.

Wajar saja, usai melakukan evaluasi uji coba sejak 11 Juni 2019 pihaknya per hari baru mengangkut sekitar 1 juta penumpang. Karenanya, untuk mengejar target pihaknya mengupayakan melalui kegiatan-kegiatan di stasiun LRT dan mengandalkan bisnis non-fairbox.

Rudi Hartono, Direktur Keuangan & Pengembangan Bisnis LRT Jakarta menjelaskan bahwa pihaknya telah membuat konsep convenience station di setiap stasiun. "Jadi nanti bisa disewakan kepada investor," ujarnya.

Baca Juga: Hingga November, tingkat keterisian LRT Sumsel capai 40%

Ia mengklaim saat ini sudah ada sebanyak 35 investor yang menyatakan ketertarikan untuk masuk dalam area komersial yang dipasarkan. Adapun investor yang tertarik mayoritas dari FnB.

Sayang, terkait detil area komersial itu ia masih enggan memaparkan. Hanya saja, ia bilang setiap area kosong stasiun dapat disewakan kepada investor yang tertarik.

Wijanarko melanjutkan, untuk tahun depan sendiri pihaknya masih berupaya untuk meningkatkan volume masyarakat yang menggunakan modanya. "Walau incar profit, tahun depan fokus kami mengejar target penumpang dulu," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×