kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Luas Panen dan Produksi Padi Menurun di Tengah Kekeringan Akibat El Nino


Senin, 16 Oktober 2023 / 12:58 WIB
Luas Panen dan Produksi Padi Menurun di Tengah Kekeringan Akibat El Nino
ILUSTRASI. Selama periode kekeringan ini, atau pada September 2023 terjadi penurunan baik luas panen padi maupun produksi padi. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia tengah menghadapi musim panas berkepanjangan akibat fenomena El Nino yang menimbulkan kekeringan. 

Tinjauan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, selama periode kekeringan ini, pada September 2023 terjadi penurunan baik luas panen padi maupun produksi padi. 

"Luas panen padi dan produksi padi pada bulan September 2023 atau selama periode kekeringan ini menurun," terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar dalam konferensi pers, Senin (16/10) di Jakarta. 

Amalia memberi gambaran. Luas panen padi secara nasional pada September 2023 turun 3.698 hektare (Ha) atau turun 0,44% dibandingkan September 2022. 

Baca Juga: Tingkatkan Produksi dan Jaga Ketahanan Pangan Dalam Negeri, Begini Upaya Pemerintah

Penurunan terjadi di 13 provinsi, dengan penurunan luas panen tertinggi ada di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 25,64 ribu hektare atau 14,68% YoY. 

Kemudian diikuti dengan luas panen Provinsi Jawa Barat yang turun 17,87 ribu hektare atau 13,04% YoY, kemudian Jawa Tengah yang turun 10,77 ribu hektare atau 15,62% YoY. 

Pun luas panen padi di Provinsi Banten terpantau turun 7,38 ribu hektare atau 19,91% YoY dan Provinsi Nusa Tenggara Timur turun 2,63 ribu hektare atau 29,14% YoY. 

Baca Juga: Ada El Nino, Jokowi Sebut Produksi Padi Masih Baik Meski Turun

Kemudian, luas produksi padi secara nasional pada September 2023 terpantau turun 49.863 ton atau turun 1,15% YoY. 

Penurunan terjadi di 13 provinsi, dengan penurunan terbesar terjadi pada Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 148,28 ribu ton atau 16,22% YoY. 

Diikuti Jawa Barat yang turun 95,10 ribu ton atau 11,89% YoY, Jawa Tengah turun 31,64 ribu ton atau 8,29% YoY, Banten 45,74 ribu ton atau 22,77% YoY, serta Nusa Tenggara Timur turun 12,08 ribu ton atau 30,61% YoY. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×