kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mahkota Group (MGRO) bidik kontribusi ekspor capai 50% pada 2023


Kamis, 18 Februari 2021 / 17:00 WIB
Mahkota Group (MGRO) bidik kontribusi ekspor capai 50% pada 2023
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO) berencana akan memperbesar pasarnya ke luar negeri hingga beberapa tahun mendatang. Rencananya, komposisi penjualan ke  luar negeri bisa sampai 50% dari total penjualan. 

Sekretaris Perusahaan PT Mahkota Group Tbk Elvi mengatakan Mahkota Group  memiliki optimisme yang tinggi akan pertumbuhan industri kelapa sawit. Kepercayaan diri ini muncul karena konsumsi minyak nabati akan semakin meningkat di berbagai belahan dunia seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia yang bisa dihasilkan dari CPO menjadi produk akhir.

Kendati saat ini penjualan domestik masih dominan atau 96,7% ke penjualan, MGRO berencana terus mengerek kontribusi penjualan ke pasar luar negeri. 

"MGRO secara bertahap akan memperbanyak pasar ekspor hingga mencapai 50% dari total penjualan. Proyeksi ini tercapai hingga akhir 2023," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (17/2). 

Baca Juga: B40 Ditunda, Produsen CPO Pilih Genjot Pasar Ekspor

Elvi mengatakan, MGRO tidak memfokuskan ke negara tertentu karena semua tujuan ekspor tergantung dari permintaan pasar yang bisa berasal dari negara manapun. 

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, salah satu produk yang diekspor MGRO adalah Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) yang digunakan perusahaan konsumer untuk produk seperti sabun dan kosmetik. 

Upaya memperdalam pasar ekspor ini juga menimbang margin penjualan. Elvi menjelaskan pasar ekspor lebih kompetitif meskipun ada beban biaya ekspor serta risiko selisih kurs. "Maka dari itu MGRO secara rutin menganalisa perkembangan pasar baik ekspor maupun lokal," jelasnya. 

Di sepanjang tahun ini, MGRO telah menyiapkan agenda bisnis yakni fokus pada produksi dengan kapasitas penuh di semua pabrik. Lalu, penambahan lini produk turunan baru yakni PKO dan PKE. Tak hanya itu, emiten sawit ini juga menimbang untuk mengambil alih (kebun) jika ada sektor hulu yang potensial. 

"Tahun ini kami targetkan produksi CPO tumbuh 20% yoy dari target sebelumnya yang sebesar 230.000 ton. Saat ini belum ada rencana penambahan kapasitas baru," ungkap Elvi. 

Selanjutnya: MGRO tidak akan mengurangi permintaan pasar secara signifikan meski B40 ditunda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×