kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Maju Mundur Subsidi BBM, Pemerintah Harus Jamin Distribusi Tepat Sasaran


Sabtu, 21 September 2024 / 20:29 WIB
Maju Mundur Subsidi BBM, Pemerintah Harus Jamin Distribusi Tepat Sasaran
ILUSTRASI. pemerintah belum akan merealisasikan rencana subsidi BBM tepat sasaran


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah Indonesia memberikan sinyal pelaksanaan subsidi BBM tepat sasaran belum akan dimulai dalam waktu dekat.

Tarik ulur kebijakan subsidi BBM menuai sorotan berbagai pihak. Pemerintah diminta agar memastikan implementasi subsidi BBM dijalankan secara tepat.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal  menjelaskan, perbaikan skema subsidi BBM sudah harus dilakukan sejak lama. Salah satu faktor pemicunya yakni subsidi BBM justru dinikmati kelompok masyarakat yang tidak berhak.

"Lebih banyak digunakan (justru) oleh kalangan menengah ke atas. Kesulitannya selama ini teknologi dan sistem di SPBU yang bisa memilah mana yang berhak dan tidak," kata Faisal kepada Kontan, Sabtu (21/9).

Faisal menjelaskan, dalam reformasi subsidi BBM, Pemerintah perlu memastikan agar penyaluran subsidi khususnya kesiapan teknologi di SPBU betul-betul siap. Secara khusus, Pemerintah dan Pertamina perlu mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk daerah-daerah di luar Jawa. 

Baca Juga: Maju Mundur Implementasi Pengetatan BBM Bersubsidi

Sementara itu, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan, implementasi subsidi BBM tepat sasaran memang sulit untuk dilakukan pada tahun ini.

"Perlu dikalkulasi biaya dan manfaatnya. Secara tahun anggaran sudah sangat pendek. Tidak ada ruang cukup secara waktu," kata Komaidi kepada Kontan, Sabtu (21/9).

Komaidi menjelaskan, jika memaksakan reformasi subsidi BBM pada tahun ini ada potensi kebijakan yang diambiltidak optimal.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, untuk kebijakan pengetatan BBM bersubsidi sampai sekarang masih dalam pembahasan oleh pemerintah.

"Jangan sampai tidak tepat sasaran. Feeling saya sih belum akan diterapkan (pada 1 Oktober 2024)," kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (20/9).

Selanjutnya: Kerek Produksi Migas, ESDM Dorong Implementasi Teknologi dan Kerjasama KKKS

Menarik Dibaca: Promo Trans Studio Tiket Murah Cuma Rp 100.000-an hingga 30 September 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×