kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Makanan dan minuman penopang kinerja industri


Jumat, 02 Desember 2016 / 10:40 WIB
Makanan dan minuman penopang kinerja industri


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Ketimbang periode sama tahun lalu, industri makanan dan minuman tumbuh 9,82%, yakni  senilai Rp 192,69 triliun di kuartal III-2016. Pertumbuhan industri makanan dan minuman ini menopang pertumbuhan industri non migas yang rata-rata tumbuh 4,71% di kuartal III-2016. 

Panggah Susanto, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, menjelaskan, industri makanan masih menjadi industri dengan kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 33,6%. “Sektor makanan dan minuman menopang sebagian besar pertumbuhan industri non migas,” kata Panggah, dalam keterangan tertulisnya kepada KONTAN, Kamis (1/12).

Indikator pertumbuhan industri makanan dan minuman terlihat dari realisasi investasinya. Sampai kuartal III-2016, investasi dalam negeri mencapai Rp 24 triliun, sedangkan investasi asing tercatat  US$ 1,6 miliar. “Untuk menopang pertumbuhan, kami akan mencoba ekspor ke negara non tradisional,” kata Adhi S Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI). 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×