Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) menyiapkan sejumlah strategi untuk memaksimalkan kinerjanya di sepanjang tahun ini. Salah satu strategi tersebut yakni rencana ekspansi penambahan jumlah armada milik sendiri.
Corporate Secretary Transcoal Pacific Anton Ramada mengungkapkan, TCPI berencana menambah enam armada, meliputi dua unit floating crane, dua unit pusher tugs, dan dua unit pusher barges. Penambahan keenam kapal tersebut bakal direalisasikan secara bertahap selama tahun ini.
"Terkait dengan penambahan jumlah armada, Perseroan saat ini telah melakukan langkah-langkah untuk merealisasikan penambahan jumlah armada milik Perseroan," ungkap Anton, saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (7/3).
Baca Juga: Emiten Pelayaran Gencar Ekspansi Menambah Armada Tahun ini
Lebih jauh dia memaparkan, ekspansi armada milik sendiri tersebut sejalan dengan misi perseroan dalam optimalisasi penggunaan armada milik sendiri untuk meningkatkan kinerja bisnis.
"Jika masih kurang maka Perseroan akan menyewa armada dari pihak ketiga," lanjutnya.
Selain dari pada itu, yang jadi strategi perseroan di tahun ini yakni tetap berupaya meningkatkan kualitas layanan serta menjaga hubungan baik dengan pelanggan saat ini.
Lalu selanjutnya, TCPI juga terus berupaya untuk menambah jumlah pelanggan, termasuk dengan cara mendiversifikasi kargo angkutan.
Demi memaksimalkan agenda ekspansinya tersebut perseroan menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 720 miliar.
Dengan rincian, sebesar Rp 650 miliar digunakan untuk pengadaan armada baru dan sekitar Rp 70 miliar adalah untuk biaya docking kapal.
"Serapan dari capex per tanggal 7 Maret 2023 adalah sekitar 18%," tandasnya.
Terkait dengan portofolio pelanggan, Anton menerangkan bahwa pelanggan dari sektor batubara dan sektor nikel akan menjadi penopang utama kinerja perusahaan di sepanjang tahun tahun.
Baca Juga: Transcoal Pacific (TCPI) Kantongi Kontrak Baru Senilai Rp 2,57 Triliun
TCPI tercatat membukukan pendapatan Rp 1,30 triliun per kuartal III-2022. Angka ini bertumbuh 11,17% dibandingkan pendapatan pada kuartal III-2021 yang senilai Rp 1,17 triliun.
Kinerja positif dari sisi top line, mampu membuat laba bersih TCPI ikut terkerek. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih TCPI melesat 33,85% menjadi Rp 78,94 miliar hingga kuartal ketiga tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News