Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Beleid mobil murah ranah lingkungan alias Low Cost Green Car (LCGC) hingga kini belum juga ketahuan batang hidungnya alias belum keluar. Aturan yang digembar-gemborkan keluar akhir tahun 2012 ini ternyata tak kunjung diteken Presiden, setidaknya sampai awal tulisan ini diturunkan.
Sementara itu, aturan yang konon mengatur soal bea masuk komponen mobil itu sangat didambakan industri otomotif untuk memproduksi mobil murah. Toyota misalnya, perusahaan asal Jepang ini memproyeksi, aturan mobil murah ramah lingkungan ini bisa keluar akhir 2012.
Namun, proyeksi itu meleset dari perkiraan. Padahal, konsumen Toyota banyak terlanjur kepincut dengan mobil Toyota Agya yang dipersiapkan Toyota untuk segmen mobil LCGC. Mobil ini sudah diperkenalkan sejak September 2012 lalu, dan kini sudah banyak yang memesannya melalui pre-order.
"Kami per Januari lalu sudah tidak ambil SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) lagi. Malu sama konsumen," kata Jodjana Jody, CEO PT Astra International Toyota Sales Operation (Auto 2000) di Jakarta, Senin (13/3).
Tak tanggung-tanggung, konsumen yang sudah melakukan pre-order Toyota Agya berjumlah 15.000 unit. Meskipun Auto 2000 sudah tidak membuka pre-order sejak Januari lalu, namun kata Jodjana, masih saja ada konsumen yang memaksa ingin melakukan pre-order."Mereka berharap bisa beli Agya dengan alasan harganya yang murah," tegas Jodjana.
Sebelumnya, pihak Toyota Astra Motor (TAM) menyatakan, kepastian waktu meluncurnya mobil Agya ke pasaran menunggu aturan LCGC di teken Presiden. Karena aturan itu belum kelar, kepastian meluncurnya mobil LCG milik Toyota itu juga menjadi molor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News