Reporter: Melati Amaya Dori | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Advance Micro Devices (AMD), produsen sirkuit elektronik asal Singapura, hari ini mengumumkan Hermawan Sutanto sebagai Country Head AMD untuk Indonesia. Mulai 1 Mei lalu, Hermawan efektif bertanggungjawab memperluas binis AMD di Indonesia, termasuk bisnis komputasi awan dan virtualisasi.
“Hermawan sebuah bukti nyata bagi AMD dalam membangun fondasi yang kuat dari aset serta sumber daya yang ada untuk menyalakan kembali inovasi dan mendorong pertumbuhan,” kata Nick Lazaridis, Corporate Vice President AMD di Jakarta, Senin (14/5).
Saat ini AMD melihat Indonesia menjadi pasar potensial di Asia Tenggara. Penunjukan Hermawan merupakan bagian strategi AMD untuk memperkuat kepemimpinan dalam inovasi serta kemitraan strategis di Indonesia.
Hermawan merupakan sosok yang sudah berpengalaman di bidang produk teknologi. Ia pernah mengabdi selama 7,5 tahun di Microsoft dengan jabatan terakhir Director of Central Marketing Microsoft di Indonesia.
Selama menjabat di Microsoft, Hermawan pernah menjalan tugas yang mencakup segmen bisnis Microsoft, mulai dari bisnis server, produk Office, hingga Windows yang menyasar dan melayani konsumen, komersil, mitra, dan pengembangan.
Hermawan mendapatkan gelar MBA dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB. Pengalamannya dengan mitra lokal dan penyedia TI global, baik di tingkat lokal maupun di tingkat internasional, merupakan modal kuat dan utama bagi Hermawan dalam menjalankan peran barunya di AMD.
“AMD merupakan sebuah merek dinamis yang memiliki dasar budaya yang kuat. Pertumbuhan bisnis dan pangsa pasar di Indonesia sebesar dua digit menunjukkan proyeksi pertumbuhan yang kuat dimasa mendatang2,” kata Hermawan.
Hermawan bilang, ia memiliki misi untuk melanjutkan pertumbuhan AMD di Indonesia dan akan mengembangkan ekosistem mitra agar menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia, maupun di pasar negara berkembang lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Facebook beli paten Microsoft senilai US$ 550 juta
Microsoft borong 800 hak paten AOL US$ 1,06 miliar
Komisi Eropa selidiki dugaan monopoli Motorola
