Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pemasok molding atau cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) membidik pertumbuhan pendapatan hingga 15% year on year (yoy) di sepanjang 2020.
Pasalnya pendapatan perusahaan ini terdongkrak kebutuhan sarung tangan medis karena wabah 2019-nCoV atau Novel Coronavirus di awal tahun ini.
Baca Juga: Pabrik baru Wahana Interfood (COCO) di Sumedang kelar di semester II-2020
Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk, Ridwan Goh menjelaskan saat ini terjadi lonjakan permintaan cetakan sarung tangan atau molding meski belum begitu signifikan.
Hal ini disebabkan, dampak peningkatan permintaan baru akan terasa pada saat produsen sarung tangan sudah mulai meningkatkan kapasitas produksinya.
"Namun untuk meningkatkan kapasitas juga memerlukan waktu. Meski demikian dampak lonjakan permintaan ini akan lebih cepat dibanding dengan wabah virus sebelumnya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (3/2).
Baca Juga: Penyebaran virus corona membuat permintaan Mark Dynamics Indonesia (MARK) melonjak
Ridwan mengungkapkan adanya peningkatan permintaan ini otomatis memberikan kontribusi positif kepada perusahaan di 2020. Ridwan memprediksi perolehan pendapatan di akhir tahun akan lebih baik dibanding 2019.
Ridwan menyatakan MARK mengejar pertumbuhan pendapatan dua digit, yaitu antara 12% hingga 15% year on year (yoy).
Tentunya dengan meningkatnya permintaan, MARK harus meningkatkan kapasitas produksinya. Ridwan mengakui perusahaan mengejar produksi bisa tumbuh 23% per bulannya.
Baca Juga: Anugerah Pharmindo kuasai pangsa pasar distribusi prinsipal obat multinasional
Sedikit gambaran, rata–rata produksi molding atau cetakan sarung tangan per-kuartal di tahun 2019 sebesar 1,7 juta pieces atau 570 ribu pieces per bulan. Adapun di tahun ini, Mark Dynamics akan mengejar produksi di 700 ribu pieces per bulan sehingga diperkirakan akan terjadi pertumbuhan produksi sebesar 23%.
Di tengah lonjakan permintaan yang serta-merta ini, Ridwan menjelaskan sejauh ini bahan baku cetakan sarung tangan masih bisa dipenuhi oleh pemasok. Ridwan bilang bahan baku yang paling besar digunakan dalam proses produksi adalah tanah liat (clay) yang diimport dari pemasok MARK yang berada di United Kingdom ( England).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News