Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Tedy Gumilar
JAKARTA. Perusahaan properti PT Intiland Development Tbk memang sukses mencatatkan marketing sales yang signifikan pada paruh pertama 2013. Namun di semester kedua, manajemen perusahaan ini memperkirakan nilainya akan lebih kecil dari sebelumnya lantaran tidak ada proyek baru yang diluncurkan di Juni hingga Desember 2013.
Emiten berkode saham DILD itu sudah mengantongi marketing sales Rp 1,6 triliun per semester I-2013. Artinya, realisasi tersebut sudah mencapai 80% dari target sepanjang tahun ini yang mencapai Rp 2 triliun. Perolehan marketing sales didominasi oleh proyek residensial, baik berupa rumah tapak maupun apartemen.
Nah, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD Archied Noto Pradono memprediksi, marketing sales pada semester II-2013 lebih kecil dibanding semester I-2013. Namun, ia membantah alasannya karena dirilisnya beberapa aturan baru yang memberatkan sektor properti. "Di semester II-2013 memang belum ada proyek yang baru diluncurkan," kilahnya.
Saat ini, DILD masih mengandalkan delapan proyek di Jakarta dan Surabaya. Di Jakarta, ada 1 Park Avenue, Aeropolis, Regatta, Serenia Hills, Talaga Bestari, dan South Quarter. Selain itu, ada Praxis dan Sumatra36 di Surabaya. Kecuali Serenia Hills dan Talaga Bestari yang berupa perumahan, enam proyek lainnya mengusung konsep mixed-use.
Untuk menggenjot penjualan, DILD menggelar pameran tunggal selama 26 September 2013-29 September 2013. Direktur Pemasaran DILD Susan Pranata berharap bisa meraup penjualan sedikitnya Rp 250 miliar selama pameran berlangsung. "Memang tidak terlalu besar, karena tujuan pameran hanya untuk branding," ujarnya, Kamis (26/9).
Seluruh proyek Intiland tersebut diharapkan bisa rampung pada tahun 2015 atau 2016. Bukan hanya mendongkrak nilai penjualan, dengan pelbagai proyek itu, DILD berharap porsi pendapatan berulangnya terangkat dari saat ini 10% menjadi 20% saat seluruh proyek beroperasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News