Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
Sedangkan di Ciledug, perusahaan juga memiliki lahan kurang lebih 5,2 ha yang akan dibangun enam tower apartement. Saat ini, perusahaan tengah mengurus izin mendirikan bangunan, dengan harapan mulai bisa membangun pada awal tahun 2020.
"Kita akan fokus garap proyek ini untuk lima tahun ke depan. Karena cukup besar, dan di Solo juga besar mungkin lima tahun juga belum selesai," jelas Suwandy.
Baca Juga: Tips sukses dari Miliarder Ray Dalio pendiri hedge fund terbesar di dunia
Dia juga menyebut perusahaan masih memiliki proyek di Makassar dan Maja. Untuk sementara ini, perusahaan masih belum memiliki rencana ekspansi dengan menambah landbank. Namun perusahaan juga masih tetap melihat landbank yang potensial.
Adapun, hingga kuartal III-2019 Maha Properti Indonesia menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk menggarap proyeknya di tahun ini sebesar Rp 88 miliar, sebesarRp 81 miliar sudah dicairkan.
Mengintip laporan keuangan emiten berkode saham MPRO ini, perusahaan berhasil membukukan pendapatan Rp 89,56 miliar atau naik 198,73% dari Rp 29,98 miliar.
Baca Juga: Bidik karyawan, CitraLand Puri Serang rilis tipe rumah anyar, cermati harganya
Kenaikan ini didorong oleh penjualan perkantoran yang tercatat sebesar Rp 75,74 miliar. Sedangkan pada kuartal III-2018 perusahaan belum membukukan penjualan kantor.
Dus, perusahaan bisa menekan kerugian. Pada kuartal III-2019 perusahaan merugi Rp 18 miliar, jumlah tersebut turun 41,5% dari kuartal III-2018 yang tercatat rugi Rp 30,76 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News