Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai akhir tahun 2018 ini, PT Martina Berto Tbk (MBTO) optimistis kinerja tetap bertumbuh. Produsen kosmetik ini masih melihat potensi kenaikan daya beli masyarakat dalam beberapa waktu ke depan.
Bryan David Emil, Direktur Utama Martina Berto mengutip riset dari Nielsen bahwa kuartal-II 2018 dibandingkan dengan kuartal-I 2018 memang terdapat pertumbuhan konsumsi fast moving consumer goods (FMCG). "Sedang di kuartal-III ini saya masih menunggu keluar datanya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (17/10).
Mengenai kinerja sampai kuartal-III 2018, Bryan belum dapat menjabarkannnya saat ini. Yang terang, menurut dia, MBTO tetap optimistis meraih target pertumbuhan bisnis sekitar 5% sampai akhir tahun ini.
Mengulik laporan keuangan sampai semester-I 2018 ini, MBTO membukukan penjualan bersih Rp 277 miliar, atau turun 7,3% year on year (yoy). Di periode sama tahun lalu, penjualan MBTO tercatat Rp 299 miliar.
Manajemen MBTO memastikan tahun ini pendapatan masih dapat bertumbuh, salah satu caranya dengan membenahi piutang yang tertahan di gerai-gerai.
Selain itu, MBTO juga melakukan program flush out pada produk-produk yang dinilai turn over-nya rendah. Sampai akhir tahun ini, Bryan menyebutkan perseroan masih akan melaunching beberapa produk baru yang diharapkan mampu berkontribusi positif bagi bisnis MBTO.
Sedangkan untuk gerai, perseroan belum menambah kembali outlet yang baru. Adapun capital expenditure (capex) tahun ini berkisar di angka Rp 20 miliar yang sebagian besar digunakan untuk maintenence facility.
Adapun meski rata-rata segmen kosmetik mengalami penurunan penjualan, segmen bisnis jamu terjadi pertumbuhan positif. Menurut Bryan, di 2018 ini segmen jamu masih punya kesempatan tumbuh 15% di tahun ini.
Sekadar informasi, sampai semester-I 2018, pendapatan kotor kosmetik MBTO turun 19% year on year (yoy) menjadi Rp 318 miliar. Sedangkan, segmen jamu pendapatan kotornya naik hampir tiga kali lipat, dari Rp 645 juta di semester-I 2017 menjadi Rp 2,12 miliar di semester-I 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News