Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah turut berdampak bagi produsen kosmetik dan personal care seperti, PT Martina Berto Tbk (MBTO). Seperti yang diketahui, perusahaan memasok beberapa bahan baku yang menggunakan harga dollar AS yang dibayar menggunakan kurs rupiah.
Mau tak mau, perseroan mempunyai selisih kurs dan berakibat pada beban keuangannya. Namun demikian, Direktur Utama perseroan Bryan David Emil, optimis hal tersebut masih dapat diatasi sehingga belum melakukan penyesuaian harga produk.
"Tentu kami waspada (penguatan dollar AS), walau untuk kenaikan harga belum ada rencana," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (17/10). Pertimbangan ini mengacu selain pada persaingan kosmetik yang kian ketat, namun juga perseroan melihat pabrikan masih dapat ditingkatkan efisiensinya sehingga beban produksi dapat ditekan.
Memasuki tahun 2019 nanti, ada pandangan bahwa daya beli masyarakat dapat dikerek naik. Mengenai hal tersebut, Bryan mengaku tetap mewaspadai kemungkinan-kemungkinan lainnya. "Meski demikian kami tetap harapkan daya beli tersebut meningkat," katanya.
Sebelumnya, MBTO turut berpartisipasi sebagai supplier resmi kosmetik ajang Asian Games 2018 dimana perseroan memaksimalkan strategi branding produknya. "Kami berusaha mempertahankan brand ekuitas customer produk Martina Berto pada umumnya dan Sari Ayu Martha Tilaar pada khususnya," terang Bryan.
Ajang Asian Games tersebut juga ditengarai mampu meningkatkan bisnis consumer goods, lantaran tingkat konsumsi masyarakat diperkirakan bakal bertumbuh. Menurut Bryan, setidaknya MBTO dapat membukukan pertumbuhan penjualan saat Asian Games berlangsung kurang lebih 10%-15% dibandingkan bulan-bulan biasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News