Reporter: Erika Anindita | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Perusahaan asal Jepang, Marubeni Corp berencana membangun sejumlah power plant lainnya di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Wataru Yoshida, Corporate Advisor Marubeni kepada para wartawan usai pertemuannya dengan Menteri Perindustrian RI, MS Hidayat, di gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Jakarta, Kamis (18/7).
Sebagai catatan, Marubeni saat ini sudah memiliki 2 Independent Power Producer (IPP) yang beroperasi di Cirebon, Jawa Barat, mulai Oktober 2012.
Namun, menurut Yoshida, pihaknya belum bisa memberi kepastian mengenai akan melakukan feasibility study (FS) atau studi kelayakan terkait proyek tersebut. Yang jelas, kata dia, Marubeni tertarik untuk membangun proyek-proyek lain di Indonesia. Marubeni juga tidak membatasi jumlah proyek yang akan dibangun maupun peluang bekerja sama dengan partner lokal.
Ditemui terpisah, MS Hidayat menjelaskan jika power plant yang akan dibangun Marubeni memiliki kapasitas daya 1.000 mega-watt (MW). "Dia (Marubeni) mau menambah lagi 1 (power plant) unit," katanya. Nilai investasinya sendiri diperkirakan sekitar USD 1,5 miliar-USD 2 miliar.
Ia menjelaskan, prosedur pembangunan power plant itu akan diurus oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Mereka (ESDM) hanya melakukan duty contest, dipanggil satu-satu, lalu dikasih referensi," tutur Menperin tentang prosedur kebiasaan yang selama ini dilakukan terkait ekspansi korporasi.
Hidayat juga memastikan, jika nantinya ada bidding, Marubeni bersedia ikut. Power plant dengan karakteristik super critical ini akan dibangun di lokasi yang berdekatan dengan power plant yang berdaya 660 MW di sekitar Cirebon, Jawa Barat. "Saya bilang, semua persiapan lebih baik dilakukan tahun ini," tegas Hidayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News