kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Maskapai mengincar pasar kelas menengah


Rabu, 20 Maret 2013 / 09:27 WIB
Maskapai mengincar pasar kelas menengah
ILUSTRASI. 5 Cara Mencegah Osteoporosis di Usia Muda


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Meski dibayangi kasus pailit Batavia Air, industri angkutan udara nasional tetap bergairah. Seiring dengan pertumbuhan bisnis penerbangan, persaingan antar-maskapai pun semakin ketat.Segmen yang naik daun dan menjadi incaran para maskapai adalah kelas low cost
carrier (LCC) alias penerbangan berbiaya terjangkau.

Teuku Burhanuddin, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA), menilai maskapai tertarik masuk pasar LCC
karena warga kelas menengah terus bertambah. "Pertumbuhan ekonomi stabil di 6% per tahun mengerek pendapatan masyarakat kelas menengah," ujar dia.

Jika tahun lalu pertumbuhan penumpang udara mencapai 10%-12%, tahun ini, pertumbuhannya diprediksi bisa 15%. Minimal, pertumbuhan jumlah pengguna jasa sama seperti tahun lalu, yakni 12%. Adapun kontribusi penumpang segmen LCC berpotensi naik 5% menjadi 65% dari total penumpang di tahun ini.

Untuk bisa memenangi persaingan, selain meningkatkan promosi, maskapai harus tepat memilih jenis pesawat dan menyediakan banyak rute. Salah satu maskapai LCC, PT Citilink Indonesia, optimistis pasar LCC masih terus meningkat. Manajemen Citilink menargetkan tahun ini mampu
mengangkut 8 juta penumpang, melonjak 166% dari jumlah penumpang tahun lalu sebanyak 3 juta.

Untuk mewujudkan target itu, Citilink secara bertahap mendatangkan 25 unit Airbus A-320 Neo untuk melengkapi 12 unit pesawat yang sudah ada.
"Hingga akhir tahun ini, kami akan mengoperasikan 35 unit dulu," ujar Direktur Utama Citilink Indonesia, Arief Wibowo, Selasa (19/3). Sebanyak 25 Airbus itu didatangkan dengan nilai US$ 2,4 miliar atau Rp 23,3 triliun.

Dengan tambahan pesawat baru, Citilink akan melayani 215 penerbangan dalam sehari dan memiliki 31 rute. Pada 2013, Citilink membidik rute baru di Kalimantan, seperti Pontianak dan Balikpapan.

Sedangkan Lion Air lebih ekspansif lagi. Maskapai LCC ini baru memesan 234 unit pesawat Airbus A 320, dengan nilai transaksi US$ 24 miliar.

Tahun lalu, Lion Air menguasai pasar domestik dengan mengangkut 23,93 juta penumpang yang didukung 86 pesawat. Tahun ini, Lion siap mendatangkan 11 unit Boeing 737-900 ER. "Kami tak bisa  menyebut target penumpang tahun ini. Yang pasti, harus lebih baik dari tahun lalu," ujar
Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×