kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.469.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.425   -156,00   -1,02%
  • IDX 7.544   -19,43   -0,26%
  • KOMPAS100 1.171   -3,44   -0,29%
  • LQ45 937   -1,31   -0,14%
  • ISSI 227   -1,08   -0,47%
  • IDX30 484   -0,02   -0,01%
  • IDXHIDIV20 581   0,28   0,05%
  • IDX80 133   -0,30   -0,23%
  • IDXV30 143   0,64   0,45%
  • IDXQ30 162   0,10   0,06%

Maskapai Penerbangan Terbelit Kerugian, INACA Beberkan Penyebabnya


Kamis, 03 Oktober 2024 / 19:30 WIB
Maskapai Penerbangan Terbelit Kerugian, INACA Beberkan Penyebabnya
ILUSTRASI. Sejumlah pesawat bersiap tinggal landas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (13/12/2022). INACA menyebutkan penyebab maskapai dalam negeri merugi.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menyebutkan bahwa hingga kini, permintaan penerbangan domestik belum bisa mencapai angka di akhir 2019. Hal ini yang menyebabkan maskapai penerbangan dalam negeri masih terlilit kerugian.  

Sekretaris Jenderal (Sekjen) INACA Bayu Sutanto menuturkan tingkat persaingan antar maskapai penerbangan saat ini dipengaruhi oleh keseimbangan suplai (jumlah pesawat) dan permintaan. 

"Simpelnya, pendapatan tidak menutupi biaya dan pengeluaran. Kalau mau, pemerintah naikkan tarif batas atas (TBA). Kerugian yang mendera maskapai penerbangan akan berdampak turunnya permintaan (demand) yang mempengaruhi load factor," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan, Kamis (3/10). 

Baca Juga: Maskapai Dalam Negeri Terbelit Rugi, Pengamat Beberkan Sebabnya

Dia melanjutkan, untuk mempertahankan bisnis para maskapai penerbangan memilih untuk terbang di rute-rute yang biayanya dapat ditanggung. Tak hanya itu, maskapai penerbangan juga melakukan ekspansi ke rute-rute luar negeri. 

Bayu mengatakan bahwa rute penerbangan ke luar negeri tidak memberlakukan pembatasan tarif dan tidak dikenai PPN avtur, sehingga lebih menguntungkan maskapai. 

INACA juga memberikan tanggapan atas masuknya Blue Bird Nordic alias BBN Airlines Indonesia, sebuah maskapai penerbangan baru dan merupakan anak usaha Avia Solutions Group (ASG) yakni perusahaan penyedia pesawat, kru, pemeliharaan, dan asuransi (ACMI) yang berkantor pusat di Dublin, Irlandia. Saat ini, ASG memiliki 199 armada pesawat yang beroperasi di seluruh dunia.

Bayu mengatakan BBN Airlines barangkali melihat potensi pertumbuhan permintaan di rute tersebut, terlepas dari situasi harga avtur yang tinggi, bea masuk, pajak, aturan TBA dan TBB, maupun kondisi daya beli masyarakat saat ini. 

"Jadi dengan bertambahnya suplai,  yaitu BBN yang sementara masih melayani rute CGK-SUB, tentu akan mempengaruhi keseimbangan suplai dan demand di rute tersebut, " paparnya. 

Baca Juga: Ini Dua Maskapai Internasional yang Buka Rute Penerbangan Baru ke Indonesia

Selanjutnya: Deretan Emiten yang Tersengat Deflasi 5 Bulan Beruntun

Menarik Dibaca: Bebas Greasy, Ini 5 Cara Pakai Cushion untuk Kulit Berminyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×