kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masuk AS, Maskapai Indonesia Harus Penuhi Syarat Green Avation


Senin, 14 Juni 2010 / 10:57 WIB
Masuk AS, Maskapai Indonesia Harus Penuhi Syarat Green Avation


Reporter: Gentur Putro Jati |



JAKARTA. Rencana PT Garuda Indonesia (Persero) untuk membuka penerbangan ke Amerika Serikat pada 2013 bisa terganjal ketentuan avtur. Pasalnya, Federal Aviation Administration (FAA), alias otoritas penerbangan negeri Barrack Obama tengah merancang ketentuan seluruh pesawat yang terbang kesana untuk mengkonsumsi minimal 30% biofuel sebagai campuran bahan bakarnya.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi menjelaskan, saat ini negara-negara maju tengah menggiatkan kampanye 'green aviation'. Dimana seluruh maskapai penerbangan diharapkan bisa mengurangi emisi gas buang pesawatnya dengan berbagai cara.

"Banyak ahli memberi masukan pentingnya biofuel sebagai campuran bahan bakar untuk mengurangi emisi. International Air Transport Association (IATA) mengeluarkan aturan campuran biofuel harus 2%. Pabrikan mesin pesawat Rolls Royce mendesak seluruh maskapai untuk mencampur 5% biofuel. Bahkan pada 2013, Amerika Serikat mensyaratkan seluruh penerbangan yang boleh kesana mencampur 10% biofuel," kata Freddy, akhir pekan lalu.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengakui tidaklah gampang untuk bisa memenuhi ketentuan tersebut. Selain karena biofuel yang mampu diproduksi pemasok-pemasok PT Pertamina (Persero) terbatas, harga biofuel juga seringkali lebih mahal ketimbang avtur murni.

"Tapi Indonesia harus bermimpi bisa menerapkan green aviation. Pemerintah sendiri berkomitmen pada 2020 sanggup mengurangi produksi emisi sampai 28%. Jadi silahkan seluruh sub sektor transportasi untuk menterjemahkan hal tersebut dengan terus mengembangkan teknologi yang ada," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×