kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Masuk kuartal keempat, Siantar Top (STTP) sudah realisasikan capex di atas 50%


Senin, 11 Oktober 2021 / 18:03 WIB
Masuk kuartal keempat, Siantar Top (STTP) sudah realisasikan capex di atas 50%
ILUSTRASI. Produk dari PT Siantar Top Tbk (STTP)


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siantar Top Tbk (STTP) sudah merealisasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) lebih dari 50% hingga awal kuartal IV-2021.

Asal tahu saja, perusahaan ini mengalokasikan capex untuk tahun 2021 sebesar Rp 450 miliar.

Direktur Siantar Top Armin mengungkapkan, penggunaan dana capex masih terfokus pada pembelian lahan dan pembangunan pabrik di Pasuruan, serta pembayaran obligasi.

Sebagai informasi, STTP menghadapi jatuh tempo Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2016 seri B pada 12 April 2021 lalu dengan nilai pokok obligasi seri B sebesar Rp 200 miliar.

Adapun dana sebesar Rp 200 miliar untuk pelunasan pokok obligasi tersebut ditempatkan pada deposito STTP.

"Untuk penyerapan dana capex, detail serapannya belum hapal namun sudah lebih dari 50%. Alokasinya untuk pembangunan dan pembelian lahan di Pasuruan serta obligasi," jelas dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/10).

Baca Juga: Siantar Top (STTP) serap 40% capex hingga akhir kuartal II 2021, ini alokasinya

Di sisi lain, pembangunan pabrik di Pasuruan sudah hampir kelar. Perusahaan memperkirakan, pabrik tersebut sudah bisa memulai percobaan (trial) produk di akhir tahun ini.

Adapun pembangunan ppabrik di Pasuruan ini dengan tujuan awal sebagai lab research and development serta trial produk.

Armin menegaskan, pabrik tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pabrik produksi apabila situasi memungkinkan untuk melakukan penambahan kapasitas walaupun tidak besar.

Memasuki kuartal IV-2021, Siantar Top optimistis, pertumbuhan pendapatan bisa naik dua digit. Perseroan juga tidak melakukan revisi target hingga kini, sebab melihat performa penjualan semester I-2021 yang naik hampir 7%. Terlebih, Siantar Top awalnya, menargetkan penjualan hanya naik 5%.

Sekedar mengingatkan, sepanjang periode Januari-Juni 2021, STTP membukukan penjualan neto senilai Rp 1,92 triliun atau naik 6,89% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 1,8 triliun.

Adapun laba tahun berjalan turun tipis 5,15% menjadi  Rp 263,70 miliar dari Rp 278,04 miliar di akhir Juni 2020.

Namun demikian, Armin menyebutkan, jika kenaikan harga bahan baku serta pemberlakuan PPKM di kuartal II dan III 2021, akan terlihat di laporan keuangan di kuartal ketiga. Armin mencatat, kenaikan harga bahan baku Siantar Top bahkan mencapai 30%, diikuti dengan jasa packaging yang naik hingga kira-kira 20%.

 

"Saat ini, kenaikan harga bahan baku menjadi sebuah tantangan yang dihadapi sebab belum ada tanda-tanda menurun. Begitu pula dengan kenaikan harga packaging. Siasat kami menghadapi ini adalah dengan efisiensi biaya serta terpaksa naikkan harga Rp1.000 hingga maksimal Rp 2.000. Bisa dikatakan, produk kami jadi "naik kelas"," paparnya.

Dia menambahkan, Siantar Top masih mengandalkan cara distribusi ke berbagai depot untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. Armin menyatakan, cara ini efektif mendekatkan produk pada masyarakat luas. Pihaknya juga memprioritaskan stoknya pada distribusi domestik depot-depot tersebut.

Armin menyebutkan, tahun ini perusahaan tidak terlalu fokus untuk mengejar pasar baru di luar negeri sebab di masa pandemi ini sulit mencari distributor dan komunikasi penjajakan. STTP sendiri biasa lakukan ekspor produk pada negara-negara yang tersebar di Asia seperti Taiwan, Thailand, China, Kamboja hingga Korea Selatan.

"Terlepas dari tantangan tersebut, kami masih sangat optimistis tahun ini bisa berkembang dan penjualan bertumbuh sesuai dengan target. Kami upayakan mencapai target dan level dua digit ini, kami lihat cukup tepat," pungkas dia.

Selanjutnya: Kata Kemenkeu terkait rencana pengumuman kenaikan cukai rokok pada Oktober 2021 ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×