kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masuki Masa Winter, Target Tak Tercapai, Begini Strategi E-Commerce di Tahun 2023


Sabtu, 21 Januari 2023 / 09:50 WIB
Masuki Masa Winter, Target Tak Tercapai, Begini Strategi E-Commerce di Tahun 2023
ILUSTRASI. Belanja online.


Reporter: Ahmad Febrian, Bidara Pink | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis e-commerce memasuki "winter". Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, total nilai transaksi e-commerce di sepanjang tahun 2022 tak mencapai perkiraan BI yang sebesar Rp 489 triliun. 

Deputi Gubernur Doni P. Joewono mengungkapkan, total nilai transaksi e-commerce sepanjang tahun 2022 sebesar Rp 476,3 triliun. Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan perkiraan BI meleset. Salah satunya, adalah pelonggaran mobilitas masyarakat yang mendorong masyarakat berbelanja secara offline. 

"Pada saat mobilitas rendah, memang masyarakat belanja di e-commerce. Jadi, saat mobilitas mulai meningkat, maka transaksi offline pun meningkat," ujar Doni saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id, Kamis (19/1). 

Baca Juga: Sudah Pernah Capai Puncaknya, Pertumbuhan E-Commerce Diramal Akan Melandai

Selain itu, Doni menyebut saat ini mulai menjamur pesaing e-commerce, yaitu social commerce. Dalam artian, penjualan yang dilakukan di media sosial, seperti Whatsapp, Facebook, maupun Instagram.  BI mengendus kemungkinan social commerce memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan e-commerce. 

Melihat kondisi musim dingin, masing-masing pemain e-commerce mengatur ulang strategi. Tapi di tengah kelesuan ini, siapa e-commerce mana yang paling unggul? 

Berdasarkan data App Annie, perusahaan riset pasar aplikasi global,  di sepanjang tahun 2022, Shopee menjadi platform belanja online nomor satu  di Indonesia dengan jumlah total unduhan terbanyak baik di Google Play atau Apple Store. Dari sisi pengguna aktif bulanan juga terbanyak. Selain Shopee, favorit pengguna di Indonesia adalah Tokopedia dan Lazada. 

Baca Juga: Kredivo Bidik Pertumbuhan Nilai Transaksi Sebesar 70% pada 2023

Seuruh e-commerce berlomba-lomba mengeluarkan fitur interaktif untuk menghadirkan pengalaman belanja lebih menyenangkan. Pada riset Desember 2022, Snapcart mengungkap beberapa fitur-fitur interaktif. Seperti Shopee Live, TikTok. Shopee Video, Tokopedia Play serta BukaLive, LazLive dan LazadaFeed. 

Mengutip paparan riset Snapcart Desember 2022, Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart Indonesia mengatakan, fitur-fitur ini juga membantu dalam strategi penjual khususnya lokal untuk menjaga keberlangsungan bisnis mereka. .

"Melalui interaksi yang lebih dekat dan konten kreatif, para penjual lokal dapat semakin terdorong untuk meningkatkan eksposur produknya dan memperluas jangkauan ke seluruh lapisan masyarakat. Faktor yang mendorong perkembangan dan kemajuan pelaku usaha khususnya lokal," kata Astrid, dalam keterangan tertulis, Jumat (20/1).

Baca Juga: Tak Capai Target, BI Catat Nilai Transaksi E-Commerce 2022 Sebesar Rp 476,3 Triliun

Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Bima Laga meyakini, pertumbuhan e-commerce masih akan terus berlanjut meskipun masyarakat sudah aktif beraktifitas secara tatap muka setelah pelonggaran PPKM. "Saat ini belanja online sudah menjadi gaya hidup sekaligus menjadi alat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari," ujar Bima.

Namun, para pemain adu strategi mempertahankan bisnisnya tentu masih akan berlanjut. Apalagi setelah seluruh pemain besar bersama-sama melakukan penyesuaian dengan alasan menciptakan ekosistem yang lebih matang. 

Baca Juga: Bisnis Buy Now Pay Later Terus Meningkat Pesat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×