Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) ingin fokus memperkuat segmen pendapatan ritel di sepanjang tahun ini. Manajemen MPPA menargetkan pelanggan ritel menyumbang 90% dari total pendapatan 2019.
Anak usaha Grup Lippo ini memproyeksikan pendapatan pada tahun ini tumbuh moderat di rentang 5% hingga 10%. Mengacu pendapatan tahun lalu senilai Rp 10,69 triliun, maka MPPA berpotensi meraup pendapatan berkisar Rp 11,22 triliun hingga Rp 11,77 triliun.
Dari proyeksi tersebut, segmen ritel bakal menyumbang pendapatan di kisaran Rp 10,10 triliun hingga Rp 10,59 triliun.
Direktur Corporate Communications PT Matahari Putra Prima Tbk, Danny Kojongian menyebutkan, pada akhir tahun lalu segmen ritel berkontribusi sebesar 86% pendapatan, sementara segmen wholesale aliaas grosir menyumbang 14% dari total pendapatan.
"Kami akan fokus ke layanan ritel," ungkap dia kepada KONTAN, Sabtu (25/5) pekan lalu. Salah satu alasan MPPA fokus ke pelanggan ritel adalah, margin segmen ritel lebih menjanjikan ketimbang margin segmen wholesale.
Di sisi bottom line, manajemen MPPA belum bisa mengkalkulasi. Yang pasti, mereka mengharapkan kerugian semakin berkurang setiap tahun. Pada akhir 2018, MPPA masih menderita kerugian bersih senilai Rp 826 miliar, menyusut 34% dibandingkan kerugian 2017 senilai Rp 1,26 triliun.
Untuk melanjutkan ekspansi bisnis, MPPA mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 150 miliar pada tahun ini.
Mereka akan menggunakan dana tersebut untuk sejumlah keperluan. "Salah satunya membangun dua hingga empat gerai pada tahun ini," tutur Danny.
Selain itu, MPPA akan menggunakan dana belanja modal untuk renovasi dan pemeliharaan gerai yang sudah beroperasi, serta memperkuat penjualan online.
Hingga saat ini MPPA memiliki total 225 gerai di Indonesia. Perinciannya, sebanyak 103 gerai Hypermart, 80 gerai Boston, 24 gerai Foodmart, 12 gerai FMX serta enam gerai HyFresh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News