Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - ENDE. PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus melanjutkan pembangunan jaringan telekomunikasi dan data di daerah-daerah terpencil melalui skema USO (Universal Service Obligation) di tahun 2019 ini.
Guna menandai pembangunan jaringan USO di Nusa Tenggara Timur dan Kawasan Timur Indonesia lainnya, manajemen XL Axiata dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meresmikan salah satu BTS USO di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT, pada Senin (28/10).
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) menganggarkan capex Rp 150 miliar untuk BTS USO
Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya, mengatakan, program USO pemerintah memiliki spirit yang sejalan dengan visi pemerintah dalam menyediakan jaringan telekomunikasi dan data/internet bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil.
"Agar mereka segera dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain dan memajukan wilayahnya tersebut. Ini sekaligus mempercepat pembangunan nasional yang dilaksanakan pemerintah,” ujarnya.
XL Axiata tahun ini menargetkan pembangunan 289 titik jaringan BTS USO di berbagai provinsi yang sebagian besar di wilayah Timur, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Adapun yang sudah terbangun sebanyak 64 titik jaringan atau tower.
Yessie menambahkan, semua titik BTS USO yang dibangun XL Axiata tahun ini berada di 51 kabupaten, di antaranya ada di Kawasan Tengah dan Timur Indonesia, termasuk Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua.
Baca Juga: Fokus kembangkan layanan pascabayar, XL Axiata (EXCL) targetkan 1,4 juta pelanggan
Pembangunan jaringan USO di titik-titik tersebut telah mulai dilaksanakan sejak Oktober 2019 dan ditargetkan selesai akhir tahun ini. Dari seluruh 289 BTS USO yang dibangun merupakan BTS 4G.
XL Axiata berharap akan bisa melanjutkan pembangunan BTS USO di tahun 2020 di area yang semakin luas. Selain itu, XL Axiata juga akan mengelola dan mengembangkan semua jaringan USO yang dibangun menjadi jaringan yang benar-benar mampu melayani masyarakat semaksimal mungkin agar memberikan nilai ekonomi dan bisnis.
Untuk itu, seiring dengan pembangunan jaringan USO ini, juga akan dibangun ekosistem pendukung sehingga masyarakat setempat semakin mudah mengakses dan memanfaatkan semua jenis layanan XL Axiata.
“Area luar Jawa, memiliki potensi perluasan jaringan terutama karena penggunaan data internet yang sangat tinggi," imbuh Yessie.
Dia menyebut berdasarkan data APJII, pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan hingga 500% dari 29 juta menjadi 171 juta di tahun 2018. Di mana 44% penggunanya berada di luar Jawa.
"Dengan potensi ini, tentunya kami sangat optimistis untuk mengembangkan potensi bisnis terutama data di area luar Jawa, termasuk area-area jaringan USO. “ imbuh Yessie.
Baca Juga: Euforia kabinet baru Jokowi pengaruhi aksi beli investor asing
Sebelumnya pada 2017 dan 2018, XL Axiata telah mulai membangun jaringan USO di sejumlah daerah, antara lain Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Sambutan masyarakat di semua area titik BTS berada sangat positif.
Data trafik yang tercatat di setiap BTS juga menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan sejak pertama kali beroperasi hingga saat ini, yaitu rata-rata antara 11% - 15%.
Selain itu, jumlah masyarakat yang memanfaatkannya juga terus bertambah. Ini berarti masyarakat telah mendapatkan manfaat dari keberadaan jaringan USO tersebut, termasuk juga aparat pemerintah setempat dalam memberikan layanan kepada warganya. Karena itu, XL Axiata berencana meningkatkan kualitas jaringan menjadi 3G.
Selain jaringan USO, XL Axiata sudah hadir di NTT sejak tahun 2017 dengan jaringan data di 22 kota/kabupaten di Nusa Tenggara Timur, dengan dukungan total sekitar 1.000 BTS.
Baca Juga: IHSG masih menguat 0,97%, ini saham-saham penopang indeks sepekan
Khusus jaringan 4G, terdapat sekitar 200 BTS di 19 kota/kabupaten. Kota/kabupaten yang sudah terlayani jaringan data XL Axiata adalah Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kota Kupang, Kupang, Lembata, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo Ngada, Rote Ndao, Sikka, Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Sabu Raijua, Sumba Barat Daya, Malaka, dan Sumba Tengah. Total jumlah pelanggan lebih dari 65 ribu dan sekitar 90% merupakan pelanggan aktif data XL Axiata.
"Kami fokus mengubah jaringan ke 4G, nanti akhir 2020 tidak ada lagi yang tidak 4G," jelas Yessie.
Saat ini XL Axiata memiliki pelanggan sebanyak 56,6 juta pelanggan, dan diperkuat dengan lebih dari 127.000 BTS termasuk lebih dari 53.000 BTS 3G dan lebih dari 37.000 BTS 4G. Jaringan 4G LTE XL Axiata saat ini sudah mencapai lebih dari 408 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia.
XL Axiata juga terus berinvestasi untuk jaringan fiber, transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan berbagai upgrade jaringan lainnya untuk meningkatkan stabilitas, kapasitas jaringan, dan kualitas layanan data seiring dengan terus meningkatnya trafik layanan data.
Baca Juga: IHSG naik tipis di awal perdagangan Senin (28/10)
Hadir dalam acara tersebut antara lain Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Aba Maulaka, Direktur Layanan Telekomunikasi & Informasi untuk Badan Usaha Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) KOMINFO Dhia Anugrah Febriansa, Kepala Balai Monitoring Propinsi NTT Moh. Syarif Helmi, Kepala Bidang TIK Polda NTT Wahyu Prihatmaka dan Group Head East Region EXCL Bambang Parikesit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News