Reporter: Merlinda Riska | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Untuk mengerek jumlah pelanggan data, PT Indosat Tbk akan lebih fokus untuk memodernisasi jaringan pada tahun depan. Untuk itu, perusahaan berkode saham ISAT ini menganggarkan belanja modal US$ 800 juta.
Perinciannya: 80% dari belanja modal atau setara US$ 640 juta akan digunakan untuk memodernisasi jaringan dan infrastruktur. Sisanya, untuk pengembangan IT dan new business (komputasi awan).
Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli menyebut, perusahaan akan memaksimalkan frekuensi dan jaringan yang telah dimiliki, demi meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan. "Dua bulan lalu, Indosat dapat lisensi teknologi netral di frekuensi 900MHz. Separonya bisa dibagi untuk jaringan 3G (layanan data), dan separo lagi untuk 2G (voice dan sms)," ujar dia.
Modernisasi jaringan akan diikuti dengan penambahan jumlah Base Tranceiver System (BTS). Setidaknya, pada kuartal I-2013 akan dibangun 200 BTS di Jabodetabek.
Menurut Alex, dengan modernisasi atau skema yang baru, sebetulnya BTS yang diperlukan justru menjadi lebih sedikit. "Jika selama ini, satu frekuensi, satu jaringan, satu BTS. Nah, nanti dalam satu BTS bisa menampung banyak jaringan dan frekuensi," jelasnya.
Direktur dan Chief Commercial Indosat Erik Meijer menambahkan, setiap radio BTS bakal bisa meng-cover semua frekuensi, dari 900MHz, 1800MHz, dan 2,1 GHz.
Dia bilang, tahun depan, modernisasi jaringan akan dilakukan bertahap di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, serta Sumatera. "Di Jakarta, modernisasi dilakukan hingga Maret 2013," ungkapnya.
Untuk memodernisasi jaringan, Indosat bakal menggandeng perusahaan global. Misalnya, untuk wilayah Jakarta melibatkan Ericson, sementara di Bali dan Jabar menggadeng Huawei, dan Jateng bersama Nokia Siemens.
Kata Alex, melalui modernisasi jaringan, pihaknya berharap bisa menekan angka pelanggan yang suka gonta-ganti sim-card, sekaligus menambah jumlah pelanggan data. Tingkat turn rate (pelanggan yang suka ganti-ganti nomor) di Indonesia sangat tinggi, mencapai 15%. "Pelanggan tidak bisa dibohongi, jika layanan buruk, langsung ganti nomor. Kami mau tekan seminimal mungkin," ujarnya.
Namun Alex belum bisa menargetkan penambahan pelanggan datanya pada 2013. Dia beralasan, pelanggan data di Indonesia sulit diprediksi. "Jika masa promosi berbiaya murah, pelanggan data langsung membludak. Tapi, kalau tidak ada promo, turun drastis. Jadi masih angin-anginan, sulit diprediksi," katanya.
Yang jelas, tahun depan, Indosat optimis total pelanggan dan pendapatan bisa naik sekitar 7%-8% dibanding tahun ini. Target itu di atas pertumbuhan industri, yakni 6%-7%. Adapun, sampai kuartal III-2012, Indosat sudah punya 55,5 juta pelanggan. Hingga akhir 2012, total pelanggan diproyeksi tidak beda jauh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News