kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

McDonald's Indonesia klaim mengalami penurunan penjualan di ramadan tahun ini


Minggu, 10 Mei 2020 / 14:03 WIB
McDonald's Indonesia klaim mengalami penurunan penjualan di ramadan tahun ini
ILUSTRASI. Suasana gerai makanan cepat saji McDonald's di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (08/05). Restoran McDonald's pertama yang berdiri di Indonesia, akan ditutup secara permanen mulai 10 Mei 2020 setelah 30 tahun beroperasi. Penutupan restoran McD tu dilakukan a


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rekso Nasional Food (RNF), pengelola gerai McDonald's Indonesia mengklaim mengalami penurunan penjualan di Ramadan tahun ini. Namun, Sutji Latynka Associate Director of Communications McD Indonesia belum berkenan membuka besaran penurunan tersebut.

"Pasti ada penurunan karena COVID-19, saya rasa ini dialami oleh semua industri di seluruh dunia. Namun saya tidak bisa menyampaikan berapa penurunannya," ujar Sutji saat dihubungi Kontan, Minggu (10/5).

Baca Juga: Tak cuma McDonald's, puluhan tenant lain di Sarinah juga diminta tutup

Melansir TribunJatim, Caroline Kurniadjaja, Associate Director of Marketing McD Indonesia pernah menyatakan pada Ramadan 2019, pihaknya mendulang tren peningkatan omset. Namun senada dengan Sutji, Caroline enggan menyebut berapa peningkatan konsumen selama Ramadan dan Lebaran tahun 2019 tersebut.

"Pastinya berlipat-lipat ya. Tidak bisa sebut angka, karena memang ada beberapa outlet yang siang hari tutup dan hanya melayani take away. Yaitu di daerah Banten. Sementara yang lainnya ada yang tidak masalah, ada yang tetap buka, tapi dengan ditutup tirai," jelas Caroline, sebagaimana dikutip dari TribunJatim, Minggu (5/5) lalu.

Lebih lanjut, Sutji juga mengakui layanan dine in menjadi penyumbang terbesar dalam penjualan produk-produk di restorannya. Namun karena pandemi, saat ini penjualan melalui pemesanan online menjadi andalan perseroan.

Baca Juga: Tunggu SK Gubernur, Gedung Sarinah masuk daftar diduga cagar budaya

Penjualan melalui online tersebut berfungsi melalui pengiriman via ojek online, McDelivery, hingga dengan cara drive thru, dimana pelanggan tidak perlu keluar dari kendaraannya ketika memesan makanan atau minuman. "Kami tidak bisa menyebut berapa perbandingannya, namun sebelum kami menutup layanan dine in, yang terbanyak memang adalah dari layanan dine in," lanjutnya.

Pihaknya juga tetap membuka layanan pemesanan online selama 24 jam di beberapa daerah dengan mengikuti aturan PSBB. "Sedangkan untuk karyawan McD, masih bekerja seperti biasa. Kami masih bekerja melayani konsumen yang membeli secara take away, drive-thru mau pun delivery (McDelivery atau melalui Gofood/GrabFood)," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×