kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Medco E&P Grissik Optimistis Penuhi Target Produksi Tahun Ini


Kamis, 07 Maret 2024 / 06:54 WIB
Medco E&P Grissik Optimistis Penuhi Target Produksi Tahun Ini
ILUSTRASI. Medco E&P Grissik Limited yang mengoperasikan Blok Corridor optimistis produksi akan mencapai target yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - MUSI BANYUASIN. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melalui unit usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas, Medco E&P Grissik Limited (Medco E&P) yang mengoperasikan Blok Corridor optimistis produksi akan mencapai target produksi yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini.

Senior VP Corridor Asset Medco E&P Tri Laksono mengatakan, selama 2 tahun terakhir, Medco E&P telah memenuhi target produksi yang dicanangkan oleh pemerintah. Pada tahun lalu, capaian produksi gas Corridor telah melebihi target APBN.

"Secara rencana operasi dan produksi serta program kami akan mencapai target. Kami berusaha mencapai [angka] target itu, sama seperti yang kami lakukan pada tahun lalu. Kami yakin dan mampu mencapai target produksi yang ditetapkan pemerintah tahun ini,” kata Tri di Musi Banyuasin, Rabu (7/3).

Medco E&P belum bisa memberikan secara detail mengenai capaian produksi pada 2023 lantaran baru akan diumumkan sekitar pertengahan April 2024 mendatang pada saat Laporan Tahunan. Hanya saja, Tri memberikan kisi-kisi bahwa capaian produksi pada 2023 melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah. Pada 2022, produksi gas di Blok Corridor mencapai sekitar 500 MMSCFD.

Blok Corridor memiliki satu lapangan minyak (Suban Baru) dan tujuh lapangan gas (Suban, Dayung, Sumpal, Gelam, Letang, Tengah & Rawa) yang berproduksi di Sumatera Selatan dan dilengkapi dua fasilitas pengolahan gas utama yaitu Kilang Gas Suban dan Kilang Gas Pusat Grissik.

Baca Juga: Kinerja Medco (MEDC) Berpotensi Tumbuh di 2024, Ini Pendorongnya

Geber Pasokan Gas

Pada akhir 2023, PSC Blok Corridor telah menandatangani perjanjian jual beli gas bumi dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan ontrak perjanjian berjangka 5 tahun. Periode penyaluran gas sejak 1 Oktober 2023 sampai dengan 31 Desember 2028. Selain itu, produksi gas juga dipasok ke beberapa industri dan ritel di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa Barat, dan Kepulauan Riau.

Tri menuturkan, Medco E&P Grissik telah menandatangani semua penjualan gas dengan pembeli, di antaranya PGN, Pertamina Hulu Rokan, dan pembeli lainnya.

"Sebagian dikirim ke Batam untuk industri termasuk PLN di Batam, dikirim ke Jawa Barat untuk keperluan listrik di Jakarta, untuk industri kemarik di Jawa Barat juga," ujar Tri.

Tri menuturkan hingga 2023, alokasi gas bumi sekitar 85% dikhususkan untuk pasar dalam negeri, sementara sisanya sebesar untuk pasar luar negeri. Medco E&P hanya akan mengekspor gas maksimal 15% dari total produksi yang ada.

Ia berharap ke depan, Blok Corridor yang merupakan pemasok gas bumi terbesar kedua nasional ini dapat terus berkontribusi dalam masa transisi energi dalam menjaga ketahanan energi.

Baca Juga: Prospek Medco Energi (MEDC) Tersengat Harga Minyak dan Hasil Akuisisi

Penambahan Sumur

Lebih lanjut, Tri mengungkapkan Medco E&P telah melakukan pengembangan sumur-sumur baru di Blok Corridor, salah satunya Sumur Suban 27. Ia berharap dengan adanya pengembangan tersebut, produksi gas dari Blok Corridor bisa semakin melonjak dan menjadi tambahan cadangan migas.

"Pengeboran Suban-27 dilakukan di Lapangan Suban awal tahun 2024 ini. Kami memakai rig Apexindo," tutur Tri.

Menurut Tri, masih cukup banyak sumur yang dibor di Lapangan Suban karena memang memiliki cadangan cukup besar sehingga ada kemungkinan untuk penambahan sumur lagi.

Tri membeberkan, tantangan-tantangan dan kendala operasi di bagian pengeboran secara operasional memang berjalan dengan baik, tapi biasanya yang jadi masalah umum adalah cuaca sebab membuat pengiriman logistik terganggu.

"Jadi seperti itu, dinamika operasional biasa tidak terlalu mengganggu operasional kami. Maka kami yakin dan mampu mencapai target produksi yang ditetapkan pemerintah tahun ini," pungkas Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×