Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) pengelola proyek Meikarta membidik penjualan unitnya naik 25% di tahun ini. Adapun hingga kini penjualan proyeknya telah mencapai 80%.
Chief Commercial Officer MSU, Lilies Surjono menyebutkan tahun ini, pihaknya menargetkan seluruh tower di Distrik 1 dapat melakukan topping off pada Februari. Sedangkan, serah terima dilakukan hingga pertengahan 2021.
Baca Juga: Ini strategi Meikarta untuk pacu penjualan
Selain itu, pihaknya mengaku akan mempercepat progres pembangunan District 2. "Saat ini progresnya rough foundation 40%," tuturnya di Jakarta, Selasa (21/1).
Sekedar informasi, dari kedua distrik tersebut MSU membangun 58 tower. Pada area Distrik 1 pihaknya membangun sebanyak 28 tower dan pada Distrik 2 sebanyak 30 unit apartemen.
Lebih jauh, untuk melanjutkan proyeknya MSU masih mengandalkan suntikan dana dari PT Lippo Karawaci Tbk sebesar US$ 188 juta atau setara Rp 2,63 triliun dan juga dari hasil penjualan unit apartemen.
Baca Juga: Ini kabar terbaru dari proyek Meikarta
Melelui rencana tersebut, Meikarta menargetkan peningkatan penjualan sebesar 25% dibandingkan dengan tahun 2019. Lilies mengaku sepanjang tahun lalu pihaknya berhasil menjual sekitar 1.200 - 1.300 unit apartemen. "Secara total, hingga saat ini telah 80% terjual dari 20.000 lebih unit apartemen," lanjutnya.
Sayangnya, secara nilai pihaknya enggan membeberkan hasil marketing sales yang telah diraih. Hanya saja, sejauh ini tipe studio menjadi kontributor utama dari penjualan unitnya.
Ia memaparkan tipe studio berkontribusi 40% dari total penjualan. Adapun hingga kuartal IV/2019 harga tipe studio di level Rp 198 juta yang mana saat ini sudah naik di level Rp 200 juta.
Baca Juga: Kerap dikabarkan mangkrak, apa kabar proyek Meikarta?
Penasihat Lippo Cikarang, Henry Riady menambahkan pihaknya optimis target tersebut tercapai. Menurutnya, hal tersebut didorong dari prospek eastern corridor atawa pembangunan infrastruktur jalan.
"Dengan adanya tol layang, pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II yang akan dilakukan tahun depan, jadi saya merasa daerah ini akan berkembang karena ini salah satu motor ekonomi di Indonesia, terutama di daerah industri," paparnya.
Selain itu, pihaknya juga sedang menunggu kehadiran Kereta Api Cepat Jakarta Bandung. Proyek tersebut diproyeksikan dapat menjadi katalis positif atas proyeknya lantaran melalui infrastruktur tersebut jarak tempuh Meikarta menuju Jakarta hanya memerlukan waktu 14 menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
