kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Meleset dari Perkiraan, Transaksi E-Commerce 2021 Sebesar Rp 401 triliun


Senin, 24 Januari 2022 / 07:45 WIB
Meleset dari Perkiraan, Transaksi E-Commerce 2021 Sebesar Rp 401 triliun


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkiraan Bank Indonesia (BI) terkait total nilai transaksi e-commerce di sepanjang tahun 2021 tampaknya meleset.

Sebelumnya, BI mengungkapkan optimismenya bahwa total nilai transaksi e-commerce di tahun lalu bisa mencapai Rp 403 triliun. Namun, kenyataannya, total nilai transaksi e-commerce di tahun 2021 hanya mencapai Rp 401 triliun.

Itu berarti, total nilai transaksi e-commerce di sepanjang tahun 2021 hanya mencapai 99,50% dari perkiraan BI.

Meski tak mencapai perkiraan BI, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ini masih tumbuh signifikan dari capaian transaksi e-commerce pada tahun 2020.

“Ini masih tumbuh 50,8% bila dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 266 triliun,” ujar Perry dalam pesan singkat yang diterima Kontan.co.id, Kamis (20/1).

Pun bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2020 yang sebesar 29,13% yoy, total nilai transaksi e-commerce pada tahun lalu juga masih lebih tinggi.

Baca Juga: Kian Mesra Gaet Pinjol dan E-commerce, Bank Harus Perhatikan Perlindungan Data

Perry kemudian memperkirakan, pada tahun 2022 total nilai transaksi e-commerce akan kembali meningkat. Bahkan, bisa saja lebih tinggi dari yang disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) pada November 2021 silam.

“Kami sampaikan perkembangan e-commerce pada Januari 2022 saja sudah terus meningkat dan bahkan ada kecenderungan meningkat dari perkiraan kami (yang sebesar Rp 530 triliun),” tutur Perry.

Landasan optimismenya antara lain, faktor kebijakan BI seperti pengembangan penggunaan QRIS, kemudian industri sistem pembayaran yang makin berinovasi, serta akseptasi dan preferensi masyarakat yang terus meningkat dalam melakukan aktivitas ekonomi lewat digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×