kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.478.000   -4.000   -0,27%
  • USD/IDR 15.684   -194,00   -1,25%
  • IDX 7.511   14,68   0,20%
  • KOMPAS100 1.166   4,71   0,41%
  • LQ45 929   -1,07   -0,11%
  • ISSI 226   1,66   0,74%
  • IDX30 478   -1,06   -0,22%
  • IDXHIDIV20 575   -1,29   -0,22%
  • IDX80 133   0,40   0,30%
  • IDXV30 142   0,71   0,50%
  • IDXQ30 160   -0,24   -0,15%

Melihat kondisi bisnis motor retro di Indonesia


Minggu, 03 Oktober 2021 / 22:12 WIB
Melihat kondisi bisnis motor retro di Indonesia
ILUSTRASI. Yamaha All New XSR 155 dengan aksesoris sport heritage.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

Untuk mempromosikan Yamaha XSR 155, pihak YIMM turut mengusung program Yard Built Indonesia. Dalam hal ini, YIMN menggandeng para builder ternama Indonesia untuk memodifikasi Yamaha XSR 155 sesuai dengan ide dan kreativitas mereka.

Baca Juga: Piaggio rilis 2 brand motor premium Italia, Aprilia dan Moto Guzzi, berapa harganya?

Sementara itu, Kawasaki meluncurkan motor retro terbaru yaitu Kawasaki Z650RS. Motor ini mulai tersedia di Inggris pada awal November 2021 dan memiliki tiga pilihan warna, yaitu hitam, hijau, dan abu-abu. Kawasaki Z650RS dibanderol mulai dari 7.549 poundsterling atau setara Rp 147 jutaan.

Dengan nuansa tahun 70-an, Kawasaki Z650RS tampak mengikuti terdahulunya yaitu Z650 dan Ninja 650. Dalam hal ini, suspensi depan motor memakai diameter 41 mm dengan shock belakang merek Kawasaki sendiri yang bisa disetel sesuai keinginan.

Sayangnya, konsumen di Indonesia masih harus bersabar. Sebab, Deputy Head & Sales Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi mengaku, belum ada rencana untuk memperkenalkan Kawasaki Z650RS ke pasar Indonesia dalam waktu dekat. “Ini karena perizinan impor yang lebih sulit,” katanya, Rabu (29/9).

Secara umum, KMI memiliki dua tahap dalam memasarkan motor jenis retro kepada konsumen di tanah air. Pertama, KMI memasarkan motor retro khusus untuk penggemar motor jenis tersebut.

Sebab, pada dasarnya konsumen yang paling berminat pada motor retro adalah mereka yang ingin bernostalgia namun tetap mengikuti tren terkini.

Kedua, KMI masuk ke pasar general untuk meningkatkan penjualan kepada konsumen umum. Adapun tantangan yang kerap dihadapi oleh KMI adalah saat perusahaan tersebut memperkenalkan motor retro di wilayah-wilayah yang bukan kota besar. “Masyarakat di tempat tersebut umumnya belum terlalu paham terkait tren motor retro,” pungkas Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×