Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki usia 45 tahun, Perum Perumnas makin serius menjajaki pengembangan properti high rise (apartemen) dan landed house (rumah tapak) tahun ini dengan meluncurkan 150 proyek pembangunan.
Dalam pameran tunggal bertajuk Perumnas Hunian Festival atau 45SHIAP yang diselenggarakan perusahaan pelat merah tersebut di Terra Atrium, Central Park Mall, Perum Perumnas menampilkan produk properti seperti Bunaken Sentraland Cengkareng.
Lalu Mahata Margonda, Mahata Serpong, rusunami Bandar Kemayoran, Alonia Kemayoran, Mahata Tanjung Barat, Grand Sentraland Karawang, Antaloca Apartment, Parayasa serpong, dan Perumnas Dramaga.
Rachmat Abdul Syukur, Project Manager Madya Sentraland Cengkareng Perum Perumnas menuturkan, pihaknya mulai giat menekuni pembangunan high rise sejak 2014.
Baca Juga: Fitch: Marketing sales properti masih bisa naik, tapi persaingan ketat
Namun, ancang-ancang telah berjalan sejak 2010 bersamaan dengan keluarnya program 1000 tower dan 1000 rusunami dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Di bawah tahun 2000, kami memang masih gencar membangun jenis properti landed house. Memasuki 2010, kami mulai membangun high rise, awalnya di daerah Kemayoran setinggi 10 lantai. Pembangunan high rise berlangsung sampai saat ini dan mulai 'kencang' saat memasuki 2014," tutur Abdul kepada Kontan di Terra Atrium Central Park Mall, Sabtu (24/8).
Dirinya melanjutkan, saat ini pembangunan apartemen yang siap untuk ditinggali adalah Bunaken Sentraland Cengkareng yang telah memasuki tahap penyelesaian 99%, serta Grand Sentraland Karawang di Karawang Barat dan dekat dengan Karawang International Industrial City.
Abdul melanjutkan, saat ini pembangunan high rise yang diinisiasi Perum Perumnas masih banyak. Empat pembangunan yang sedang berjalan di antaranya adalah apartemen di daerah Serpong, Tanjung Barat, Margonda Depok, dan Kemayoran.
Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) jual Lippo Mall Puri ke anak perusahaannya di Singapura
"Yang masih on going atau dalam pembangunan tiga di antaranya berada di daerah TOD, seperti Serpong, Tanjung Barat, yang sedang dalam tahap pembangunan. Lalu Mahata Margonda yang juga masih dalam konstruksi. Sementara untuk di daerah Kemayoran masih melalui tahap perizinan," ujarnya.
Ke depannya perusahaan juga mencanangkan pembangunan high rise di daerah Pasar Jaya dan menggandeng perusahaan logistik.
Sementara dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (25/8), dari 150 proyek yang dimiliki Perumnas saat ini, 25 proyek di antaranya terletak di Jabodetabek dan Bandung. Pihaknya sengaja berkonsentrasi di wilayah Jabodetabek karena menganggap kebutuhan rumah sebesar 50% berada di sana.
"Pembeli dapat melihat bagaimana kebutuhannya. Tempat tinggal di Jakarta membantu pekerja sampai ke kantor lebih cepat, tidak harus berangkat sejak subuh. Sementara untuk landed house, pembangunannya lebih banyak di luar Jabodetabek dan Pulau Jawa karena ketersediaan lahan masih banyak di daerah tersebut," pungkas Abdul.
Baca Juga: Duta Pertiwi (DUTI) bukukan kenaikan pendapatan 5,35% di semester I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News